ITS News

Sabtu, 28 September 2024
17 Desember 2006, 08:12

Raditya Dika Hibur Blogger Mahasiswa

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Panitia seminar Speak Up With Blog mengerti apa yang menjadi tren di dunia mahasiswa saat ini. Seminar yang mengupas jurnalisme dalam blog ini dibuat untuk mengelak anggapan membosankannya pelatihan jurnalistik yang seringkali diadakan. “Selama ini terkesan jika pelatihan jurnalistik bersifat membosankan, kami ingin membuat sesuatu yang berbeda,” ujar Boyong Baskoro, sang ketua panitia.

Keberhasilan mandatangkan Raditya Dika ini juga harus diacungi jempol. Pasalnya, Dika-lah yang awalnya menjadikan blog sebagai media baru hingga digandrungi anak muda. Buku pertama yang diterbitkannya berjudul Kambing Jantan, berisi kisah konyol Dika selama menjalankan studi di Australia. Kisah Dika ini merupakan kumpulan catatan Dika pada blog-nya. Sedangkan, buku keduanya berjudul Cinta Brontosaurus juga kembali menjadi best seller.

Kekonyolan Dika tampaknya tidak hanya tampak dalam buku. Buktinya, sebagai pembicara terakhir, Dika mampu membuat 125 peserta seminar terpingkal-pingkal. Tingkah laku Dika yang sangat ekspresif mengundang tawa mahasiswa yang hadir dalam seminar ini. Tawa penonton kembali pecah saat Dika menyebut bahwa ITS adalah kepanjangan dari Institut Teknologi Surabaya, bukan Institut Teknologi Sepuluh Nopember sebagaimana lazimnya. ”Loh salah ya? Tadi dibilanginnya kaya gitu kok!,” ujar Dika membela diri sembari celingukan mencari logo ITS yang terpampang di backdrop.

Tidak cukup sampai di situ, Dika juga memberikan sebuah game aneh kepada para peserta yaitu menirukan gerakan dinosaurus seperti judul buknya yang berjudul Cinta Brontosaurus. Hadiah yang ditawarkan pun sangat unik yaitu ember kecil yang ditandatangani oleh Dika. Penulis blog yang telah menyelesaikan kuliahnya di Australia ini mengatakan bahwa menjadi penulis adalah cita-citanya sejak lama. ”Tapi aku nggak pernah menyangka sampai dibukukan, bahkan akan difilmkan,” ungkap Dika.

Sementara itu, blog sendiri merupakan sebuah media yang baru bagi masyarakat Indonesia. Awalnya merupakan sebuah aplikasi web ringan berisikan review dari situs-situs favorit. Namun, saat ini berkembang fungsinya menjadi situs pribadi yang berupa buku harian online. Sedangkan para pemakai blog ini disebut blogger. Ketika ditanya mengenai tren penggunaan blog pada remaja, Dika mengaku senang dan sangat mendukung kegiatan ini. ”Pokoknya tetap menulis dan tetap produktif,” saran Dika mengakhiri wawancara. (ap/th@)

Berita Terkait