ITS News

Sabtu, 28 September 2024
19 Desember 2006, 17:12

Tanaman Jarak Sebagai Alternatif Energi Security Nasional

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Saat ini, pengembangan energi baru dan terbarukan sangat gencar digalakkan pemerintah. Hal ini sebagai imbas dari semakin menipisnya cadangan minyak yang ada baik di Indonesia maupun di dunia. Menurut data yang ada, persediaan minyak bumi di negeri ini hanya dapat bertahan sekitar 11 tahun lagi. Sedangkan, untuk bahan gas, dapat digunakan hingga 30 tahun dan batu bara selama 50 tahun lagi. Untuk itu diperlukan peningkatan kontribusi dari energi terbarukan (renewable energy). Hal inilah yang dikupas dalam seminar yang rencananya mendatangkan Prof Kusmayanto Kadiman PhD selaku Menristek. Namun, karena suatu hal, akhirnya tak jadi datang.

Salah satu pemateri, Dr Ir Gatot Ibnu Santoso menjelaskan bahwa beberapa tumbuhan yang mengandung minyak dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar alternatif. "Paling mudah dikembangkan adalah tumbuhan jarak pagar karena masa berproduksinya relatif singkat, lahan yang dibutuhkan marginal, bersifat non edible dan biaya produksinya murah," ungkapnya.Apalagi, imbuh Gatot lagi, jika ditinjau dari segi hasil yang dicapai, tiap hektar tanaman jarak dalam satu tahun menghasilkan sembilan ton biji jarak. Tanaman ini pun dijual murah, yaitu 700 rupiah per-kg. Sehingga, jika dihitung pendapatan bersih petani jarak selama satu tahun ditaksir bisa mencapai 4.800.000 rupiah.

Sementara itu, Tony Agus Mulyanto, Deputi Direktur Energi Primer PT PLN (persero), menjelaskan tentang pengembangan EBT kushusnya biofuel di sektor ketenaga-listrikan. "Berdasarkan kebijakan energi primer, pihak PLN akan memfasilitasi pembangunan pembangkit non BBM dan energi terbarukan," katanya. Nantinya, papar Tony, diharapkan dapat mendukung pengembangan dan pemberdayaan tanaman jarak pagar sebagai sumber bahan bakar yang baru dan terbarukan dikalangan para petani Jarak. Suatu negara yang bisa sustainable dalam hal energi adalah negara yang memasukkan energi baru dan terbarukan dalam perencanaannya. (m7/th@)

Berita Terkait