ITS News

Sabtu, 28 September 2024
19 Desember 2006, 20:12

Tim Medis Harus Dibantu Penerjemah

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Melanjutkan kesuksesan Pengobatan Gratis pada Ocean Week 1 yang diadakan di Kenjeran, kali ini Ocean Week 2 mengadakan Pengobatan Gratis di Desa Jangkong, Kec. Batang-batang, Kab. Sumenep, Madura pada Minggu(17/12). Dibuka dengan sambutan dari Fajri Al Fath selaku ketua panitia Ocean Week 2, dilanjutkan sambutan dari Kepala Desa Jangkong. Yang unik dari kegiatan yang berlangsung di Gedung Sekolah Dasar Negeri(SDN) Desa Jangkong ini, pembawa acara dan Kepala Desa Jangkong berbicara dalam Bahasa Madura. Presentasi dari sponsor produk minuman pun harus diterjemahkan ke dalam Bahasa Madura.

Karena desa yang didatangi termasuk desa pesisir yang terpencil, sebagian besar warganya tidak bisa berbahasa Indonesia sehingga 7 orang tim medis dari Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) harus didampingi oleh penerjemah. “Awalnya kami merasa kesulitan, tapi lama kelamaan jadi terbiasa, malah sekarang kami sudah mulai bisa berbicara dalam Bahasa Madura,”ujar salah satu tim medis dari BSMI. Panitia tidak kesulitan dalam mencari penerjemah karena ada beberapa panitia yang fasih berbahasa Madura. Mereka menerjemahkan keluhan pasien dalam Bahasa Madura ke Bahasa Indonesia agar tim medis dapat mengerti penyakit apa yang diderita oleh pasien. Selain mendampingi tim medis, penerjemah juga harus berada di loket pendaftaran dan ruang obat yang berhubungan langsung dengan pasien.

Acara kali ini terbilang cukup sukses. Menghabiskan dana sekitar 3 jutaan, kegiatan ini mampu melayani lebih dari 200 Warga Desa Jangkong yang berobat. Tujuan dari diadakannya acara yang bertemakan Membangun Bangsa Yang Kuat, Melalui Pola Hidup Sehat Masyarakat Pesisir ini untuk membantu masyarakat miskin di daerah pesisir yang merasa kesulitan biaya untuk berobat dan membeli obat-obatan.

65 % warga Desa Jangkong yang bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan termasuk keluarga miskin (Gakin), sehingga dipilihlah Desa Jangkong sebagai tempat pengobatan gratis kali ini. Data tersebut diperoleh setelah panitia melakukan survei ke Badan Pusat Statistik(BPS) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep. ”Satu bulan sebelum acara, kami sudah berkunjung ke rumah kepala desa dan beliau menyambut dengan baik diadakannya kegiatan pengobatan gratis ini,” ujar Berry Noveriyanto, Ketua Panitia Pengobatan Gratis. Sambutan baik itu disertai bantuan oleh Kepala Desa dalam mempublikasikan dan membagikan kupon Pengobatan Gratis kepada warganya.

Berita Terkait