Berbicara masalah kebebasan dalam ngomong, berpendapat,dan mengeluarkan ide memang tak lepas dari yang namanya media, entah itu koran, majalah, ataupun televisi atau bahkan radio.dalam media media tersebut terdapat peraturan – peraturan yang sangat jelas dan mengikat bagi yang terlibat didalamnya. dan barang siapa melanggar pasti akan menerima hukuman.
Kehadiran media digital seperti website sedikit menggeser kebiasaan itu, sebagai media yang tergolong masih asing di kalangan masyarakat indonesia website menawarkan beberapa kemudahan – kemudahan yang tidak dimiliki oleh media yang lain.namun meskipun begitu ternyata dalam peredarannya masih ada yang membatasi,salah satunya adalah pembuatan nya. untuk mempunyai sebuah website yang atraktif dan dinamis biasanya seseorang harus bisa bermacam-macam bahasa pemrograman entah itu HTML, PHP atau bahasa-bahasa yang biasa orang jawa bilang gak nggenah,jadi disini bisa dikatakan tidak semua orang bisa punya website. disamping itu website menurut bloger singapura yang akrab dipanggil bang Rane " website itu cenderung statis, sehingga komunikasi 2 arah kurang terjalin dengan baik".
Untuk memperbaiki hal tersebut, Terobosan baru kemudian muncul yaitu sebuah sarana yang dengan mudah berlangsung dua arah dan dengan mudah dibangun oleh semua orang bahkan seorang anak SD yang tidak tau menau masalah apa itu ‘bahasa binatang’pun bisa menciptakan apa itu yang namanya Blog (terobosan yang dimaksud,red) asalkan bisa buka internet.selain itu dalam blog kita bebas untuk mem-posting apa saja yang kita suka. kita bisa curhat disitu, kita bisa menulis artikel disitu pokoknya kita bisa mengekspresikan diri kita lewat tulisan atau sekedar mengolok-olok orang tanpa ada yang mengatur dan mengedit tulisan kita serta apa yang kita tulis langsung publish ke masyarat luas.
Mungkin ada sekelompok masya rakat yang enjoy dengan kehadiran Blog ini, salah satunya Raditya Dika salah satu blogger yang sudah merasakan indahnya bloging. Dalam blognya, Raditya berbicara tentang apapun. Mulai dari pacar hingga hingga kaos kaki yang bolong. Lalu tanpa sadar blognya dikunjungi, dipuja-puja sampai isinyapun di bukukan dengan sangat rapi.
Namun tak sedikit pula yang merasa teraniaya dengan adanya blog. merasa terganggu dengan kata-kata yang diposting di Blog. merasa privasinya diganggu orang dan masih banyak keluhan-keluhan lainnya akibat kebebasan mutlak yang diberikan.
Di sisi kemerdekaan inilah yang ternyata menjadikan media ini bom waktu yang setiap saat bisa meledak. orang seenaknya saja memposting kritikan – kritikan tajam yang belum tentu akurat keberadaannya. orang dengan seenaknya saja membuat pernyataan-pernyataan yang menipu publik dengan dalih hak mengeluarkan pendapat tanpa adanya konspirasi hukum yang membelenggu.
Dengan gambaran seperti itu,lantas apakah Blog bisa menjadi lahan baru untuk sebuah media jurnalistik di era digital seperti ini? jawabannya tergantung dari diri kita masing-masing…
Aan Nurochman
Mahasiswa Teknik Elektro
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi