Beberapa waktu yang lalu, ada sebuah berita yang sangat menghebohkan yang beredar
mengenai hilangnya puluhan unit kendaraan di lingkungan ITS. Mungkin karena tanggap
atau apa saya nggak tahu, yang nggulowentah institute ini mengeluarkan keputusan
mengenai akses jalan masuk ke ITS, khususnya jalan terobosan keluar masuk kampus ITS.
Beberapa sepanduk yang menyatakan bahwa jalan tembus itu hanya berlaku satu arah
yaitu arah masuk dibentangkan di sepanjang jalan tersebut, dalam benakku, aku sempat
berpikir ini pasti gak berlangsung lama. Ternyata dugaanku itu benar, meskipun
sepanduk yang dipasang itu mampu dibaca sampai jarak 100 meter tetap saja banyak
orang yang melanggar. Mungkin ini yang disebut punya mata tapi tak melihat.
Security ITS pun gak mau kalah, mereka memasang penjaga di setiap akses pintu masuk
Satu arah siang malam. Situasi taat aturan pun berlangsung. Kendaraan yang mau
keluar ITS lewat jalan akses satu arah terpaksa mencari jalan lain. Karena dibloking
oleh satpam.
Strategi yang diterapkan itupun membuahkan sedikit hasil, curanmor bisa ditekan. Ya
iyalah, penjagaannya seketat itu, maling yang super tolol pun pasti berpikir seribu
kali untuk beraksi. Untukbeberapa saat situasi bisa terkendali,sampe kurang lebih tiga minggu. satpam kan juga manusia, pasti lama-kelamaan ada jenuhnya, jaga siang malam hanya untuk si-buta yang gak bisa diharapkan kesembuhannya.
Setelah kejenuhan dibarengi kesal dan malas, akhirnya penjagaanpun melemah yang
tadinya siang sampai malam sekarang hanya sampai sore saja dan akhirnya tidak dijaga
sama sekali. Toh sudah tersosialisasi kepada masyarakat ITS bahwa jalan ini hanya
bisa untuk masuk area ITS saja.
Ternyata dugaan mereka melenceng seratus delapan puluh derajat. Ketika sore hari, setelah satpam penjaga tidak berada pada posisinya, penyakit buta para pengendara
kendaraan bermotorpun kumat mereka keluar masuk gerbang seperti orang tak punya dosa alias seenaknya. Kalo ditanya kebanyakan orang menjawa kalau ada yang dekat ngapain mesti cari yang jauh. Tapi ada juga yang menjawab dengan bahasa iklan rokok ”kan gak ada yang jaga”.
Dengan adanya ilustrasi seperti diatas ternyata langkah antisipasi yang paling
penting dan paling manjur adalah kesadaran dari masing-masing individu untuk mau
taat dan patuh pada aturan yang ada meskipun gak ada yang jaga. Tapi pertanyaannya
sekarang kapan hal itu akan terjadi?
penulis
Aan Nurochman, Mahasiswa Elektro 2005
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi