ISO 9001:2000 yang diterima ITS terkait dengan penjaminan mutu tiga lembaga, yakni manajemen tiga biro, manajemen aset, serta jurusan (teknik sipil dan statistika). "Insya Allah, pada 20 Januari kami terima sertifikat untuk manajemen tiga biro. Dua bagian lain menyusul," ungkap Ir Arie Kismanto MSi selaku management representative ISO ITS kemarin.

Manajemen tiga biro terdiri atas Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (BAPSI), Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK), serta Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK). Pengajuan ISO penjaminan mutu tersebut diajukan ITS sejak September lalu. Sebelumnya, masing-masing bagian telah melakukan audit internal.

"Semua (audit internal, Red) kami kerjakan sendiri agar terbiasa. Sepengetahuan kami, baru Universitas Bina Nusantara Jakarta yang mendapatkan ISO. Belum ada yang perguruan tinggi negeri," tutur Arie yang juga menjabat sebagai kepala BAUK. Dana yang dibutuhkan untuk mendapatkan sertifikat internasional tersebut mencapai Rp 80 juta-Rp 100 juta. "ISO untuk tiga biro sekitar Rp 73 juta, dua yang lain saya tidak mengetahui detail jumlahnya," lanjutnya.

Dana itu antara lain digunakan untuk mendatangkan tim audit dari badan sertifikasi ISO dan biaya audit internal. Sertifikasi merujuk pada kinerja pengajar, ketepatan waktu belajar, serta capaian pendidikan. "Manajemen kami harus bertindak cepat dan akurat serta kontinu. Sebab, kinerja akan dicek terus setiap enam bulan sekali," ujar dosen statistika itu.

Begitu juga, manajemen aset dan jurusan. Manajemen aset ITS mencakup fasilitas umum, seperti UPT Bahasa, penerbitan, serta aset-aset lain. "Kami menggunakan strategi, satu per satu meraih ISO. Sebenarnya, ITS secara keseluruhan bisa hanya memiliki satu ISO. Tapi, tujuan kami bukan sekadar menerima ISO, melainkan membangkitkan kesadaran akan pentingnya ISO," jelas Arie. (ara)