ITS News

Sabtu, 28 September 2024
18 Januari 2007, 02:01

Berbagai Karya di Pameran Tugas Akhir Mahasiswa Despro

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Itulah pemandangan yang tampak dari kegiatan yang sesungguhnya digelar hanya di ruang kuliah Jurusan Desain Produk ITS. Tapi karena hasil dan konsepnya begitu matang, maka ruang kelas terkesan seperti sebuah ruang pamer desain produk. Simak saja misalnya karya dari Desain Kompor Minyak Tanah karya Rovi Adiyanto Wahyudi, meski bukan dalam kategori tugas akhir, melainkan pameran dari mata kuliah Desain V, tampilannya begitu menarik dan mengesankan kompor minyak tanah juga bisa menghiasi dapur keramik yang memang harus terlihat bersih.

”Konsep awal dalam mendesain ini adalah bagaimana tampilan kompor minyak tidak lagi kaku seperti yang ada kebanyakan saat ini, tapi terlihat anggun dan lembut, apalagi kompor sesungguhnya yang menggunakannya adalah para perempuan atau ibu rumah tangga. Dari situlah saya mencoba mendesain kompor yang lebih feminim dalam penampilan,” kata Rovi.

Rovi berharap melalui desain yang diciptakannya itu, kompor minyak akan naik kelas, akan tidak lagi menjadi barang yang terlihat kotor untuk ditempatkan di dapur yang serba berkeramik dan bersih.

Lain lagi dengan konsep desain yang disampaikan oleh Syahrial Suryandana, meski sama-sama kompor, desain Syahrial yang diberi judul ”Kemsto, Multifunction Portable Stove”, lebih pada bagaimana mengefisiensikan tempat kompor gas yang digunakan untuk kepentingan perjalanan atau berkemah. ”Selama ini kompor gas yang ada tempatnya terpisah dan serigkali memakan tempat, karena ukurannya besar. Pada desain ini saya mencoba memberikan alternatif penggunaan ruang atau efisiensi ruang dengan memperkecil bentuk ukuran dan membuat tempat kompor itu menjadi satu kesatuan yang utuh dengan kompornya,” katanya.

Desain menarik lainnya adalah karya Indra Marahendra, yang mendesain alat transportasi berbentuk becak yang cukup dikayuh oleh pengendaranya untuk berkeliling kebun raya. ”Studi kasus pembuatan alat transportasi ini dilakukan di Kebun Raya Purwodadi, sebagai alat pelengkap bagi mereka yang ingin menikmati keindahan dan suasana romantis tempat wisata itu,” katanya.

Alat transportasi yang idenya diserap dari aplikasi pada sepeda air ini memang unik. Indra membuatnya dalam waktu 1,5 bulan dan menghabiskan biaya sebesar Rp 4 juta. Kesan yang ditimbulkannya amat klasik dan begitu romantis jika yang mengendarai adalah dua jenis orang lawan jenis di sebuah taman atau kebon raya.”Dengan bisa membawa dua orang penumpang dan dikayuh sendiri, kendaraan ini sangat mungkin dioperasikan di kebon raya yang luas untuk menikmati hamparan padang rumput dan pepohonan,” katanya.

Karya yang juga tidak kalah menariknya adalah konsep Mobile Medical Unit, karya dari Basir Ibrahim. Desain yang disiapkan untuk sarana rumah sakit keliling atau bergerak ini diharapkan akan bisa segera menangani pasien-pasien dalam kondisi darurat di daerah musibah atau bencana alam. ”Meski masih dalam bentuk prototipe kami yakin bisa dibuat dan direalisasikan, karena memang saya menyiapkannya untuk kepentingan riil, dimana mobil bisa bergerak secara gesit dan cepat serta bisa berpindah tempat dari lokasi satu ke lokasi lainnya,” katanya.

Hanya satu masukan sekaligus kekurangan dari kegiatan Pameran Tugas Akhir ini, ternyata tidak ada satu pun produk atau hasil desain yang benar-benar sudah siap dikomersilkan. ”Kami memang menghadapi kendala untuk bisa memasarkan produk atau hasil karya dari para mahasiswa ini ke masyarakat, karena faktanya mereka hanya melakukan observasi kemudian membuatnya dalam bentuk objek nyata. Memang seharusnya akan lebih lengkap jika apa yang dibuat oleh para mahasiswa kami ini sudah bisa dijual atau dimanfaatkan. Ke depan akan kami arahkan ke sana,” kata Ketua Jurusan Despro ITS, Ir Baroto Tavip Indrajarwo MT. (Humas/jie)

Berita Terkait