Berbeda dengan tiga SMART pada tahun-tahun sebelumnya, SMART 28 menyuguhkan kegiatan yang lebih tertata rapi, berisi, dan tentu saja sesuai dengan namanya, lebih penuh arti. SMART keempat yang diadakan JMMI ini memakan waktu sepekan penuh untuk menyiarkan semua kegiatan di kampus.

Pandu Setiawan, salah seorang steering commitee (SC) menerangkan bahwa dipadatkannya semua kegiatan menjadi sepekan agar kinerja panitia lebih terfokus untuk mensukseskan SMART. ”dengan hanya satu minggu maka agenda SMART akan lebih terasa syiarnya,” ungkap Pandu lebih lanjut.

Hal lain yang akan membuat SMART kali ini lebih bermakna adalah hadirnya beberapa tokoh nasional yang akan berinteraksi langsung dengan warga ITS dan sekitarnya. Tabligh Akbar yang bertajuk Menongsong Muharram dengan Semangat Saling Berbagi rencananya akan dihadiri oleh Subchi Al Bughuri yang akhir-akhir ini serig memberikan tausiah di televisi.

Tidak hanya itu, Diskusi Publik yang menandai dumulainya SMART 28 akan menyandingkan Fauzan Al Anshory, Kepala Data dan Informasi Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Pusat dengan Diman Abror, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur. Keduanya akan membahas penyebab dan masa depan Poso dilihat dari kacamata pelaku dan pers.

Untuk para Muslimah, SMART juga menyelenggarakan Seminar Kemuslimahan. Tidak kalah dengan agenda sebelumnya, seminar kali ini ini akan menghadirkan Neno Warisman. Bincang hangat dengan selebriti muslimah ini akan mengangkat tema Menjadi Muslimah Prestatif Membangun Bangsa.

Kegiatan lain yang juga bermakna dan penuh arti diantaranya adalah Bedah Buku Detik-Detik yang Menentukan yang ditulis presiden ketiga Indonesia, Habibie. Bagi siswa SD dan SMP juga dapat berpartisipasi dalam Lomba Mewarnai dan Kaligrafi yang akan mendapatkan trophy Diknas bagi pemenangnya.

Para pencinta nasyid juga dapat menyakurkan bakatnya dalam Festival Nasyid yang akan dibarengi dengan Konser Amal dari Insan Voice Surabaya. Selain itu, SMART 28 juga akan memanjakan kita melalui Manarul ‘Ilmi Expo, Islamic Book Fair, dan Workshop IT.

Dengan begitu banyaknya kegiatan yang akan digelar maka butuh kinerja ekstra dari panitia. Dalam wawancaranya, Pandu memaparkan belum ada kendala berarti dalam SMART kali in, ”Hanya dana yang menjadi masalah klasik dalam hal ini. Tapi InsyaAllah itu tidak terlalu mengganggu,” ujar mahasiswa berkacamata ini.

Para SC hanya berharap semoga Muharram kali ini penuh arti sesuai dengan namanya. ”Muharram adalah tahun baru umat Islam. Kita harus bangga terhadapnya dan hendaknya kita isi dengan hal-hal bermanfaat dan bukan dengan hura-hura,” ulas pandu sebagai wakil para SC. Mengakhiri Wawancara pandu mengatakan dengan semangat saling berbagi semua dana hasil dari SMART 28 akan disumbangkan kepada anak-anak korban Lapindo. (Zn/rif)