ITS News

Sabtu, 28 September 2024
18 Februari 2007, 12:02

Bekali Pengumpul Dana, Demi Adik Asuh

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Puluhan anggota PKA (17/2) memadati lt 2 Masjid Manarul Ilmi ITS. Kali ini nampak wajah-wajah baru yang penuh semangat. Di sini mereka mengikuti Training PPD (Panitia Pengumpul Dana). Pelatihan ini merupakan pembekalan awal bagi anggota baru PKA sebelum terjun aktif melaksanakan program kerja untuk adik asuh.

Di awali materi pengantar dari Yasrif Ananda, sekretaris umum JMMI, menekankan pentingnya peran anggota PKA, khususnya PPD. Terlebih, imbuhnya, dalam mensukseskan usaha atasi masalah pendidikan adik-adik asuh sekitar kampus, khususnya dalam kesulitan financial. "Kalian dapat membayangkan apa jadinya adik asuh kita jika PKA nggak jalan? Padahal mereka membutuhkan uluran tangan, " tandas mahasiswa jurusan Teknik Informatika angkatan 2003 ini.

Seebagai informasi, kata Yasrif, di antara adik asuh ada yang sarapannya cuma lauk tempe goreng. "Juga ada yang piatu dan ibunya cuma keja serabutan, ada yang ayahnya kuli bangunan lalu mendapat kecelakaan akhirnya tak ada yang bisa membiayai sekolahnya. Dan masih banyak lagi kondisi memprihatinkan lainnya yang tak dapat disebutkan," tutur Yasrif mengetuk perasaan peserta.

Selain tugas menolong adik-adik yang tak mampu, masih menurut Yasrif, anggota PPD juga secara otomatis akan belajar tentang cara marketing, menjadi diri yang bertanggung jawab, dan melatih percaya diri. "Manakala kita menarik sumbangan dari donatur, di sanalah nanti kepercayaan diri kita diuji. Bagaimana mengadapi donatur dari kalangan temen sendiri, senior, orang dewasa, sampai menyikapi donatur yang sedang nggak mood pun ada caranya," terang mahasiswa asal Malang ini..

Sementara itu, Hidayaturrahman, koordinator divisi PKA, semakin mahalnya biaya pendidikan saat ini merupakan tantangan bagi PPD. "Untuk yang satu ini kita tentu harus mengeluarkan beasiswa dalam jumlah besar yang korelasinya tentu juga harus menambah jumlah donatur pula," tegas Dayat, sapaan akrabnya.

Namun, tambah Dayat, yang terpenting saat ini adalah memperbaiki koordinasi terlebih dahulu agar alur keuangan untuk beasiswa berjalan optimal serta penyampaiannya tepat waktu. "Ini sangat bergantung pada kualitas kerja PPD nantinya. Adapun untuk menambah jumlah donatur dapat dilakukan sambil berjalan," imbuh mahasiswa Arsitektur 2005 ini.

Untuk diketahui, hingga sekarang, PKA JMMI telah memiliki 37 adik asuh berjumlah dengan rincian 12 dari desa Gebang, 12 berasal dari Keputih, dan 13 diambil dari Kejawan Gebang. Sedangkan, donatur terdiri dari dua jenis, mahasiswa dan non mahasiswa, dengan persentase 60 persen berbanding 40 persen. "Dan tugas PKA bukan sekedar memberikan beasiswa kepada adik-adik tersebut, tapi juga memberikan pelatihan serta bimbingan belajar bagi mereka," pungkas Dayat menutup wawancara. (f@y/th@)

Berita Terkait