ITS News

Sabtu, 28 September 2024
26 Februari 2007, 11:02

Peringati Pendiri Pramuka, BAAK Jadi Hutan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sejak Sabtu (24/2) pagi beberapa mahasiswa dari UKM Pramuka terlihat sibuk memindahkan berbagai dahan dan ranting pohon yang sudah kering ke pelataran Dr Angka. Sebagian yang lain mempersiapkan dua tenda dan belasan lampu badai. Sedang di sisi berbeda beberapa orang tampak mempersiapkan banner besar yang bergambar Lord Baden-Powell, sang pendiri Pramuka untuk dipasang. Kesibukan mereka ini untuk mempersiapkan acara pada malam hari untuk memperingati seratus tahun kegiatan Pramuka.

Kerja keras para mahasiswa dari UKM Pramuka tidak sia-sia, mereka berhasil menyulap Plasa Dr Angka layaknya hutan tempat berkemah. Dekorasi unik itu pun semakin lengkap dengan aksen lampu-lampu badai dengan nyala redup yang digantung pada dahan-dahan pohon pinus.

Dekorasi yang bagus belimlah cukup, tampak di sebelah timur Plasa Dr Angka terlihat penjual tahu campur dan soto yang sigap melayani peserta. di depan para penjual tersebut juga telah disiapkan potongan buah untuk dinikmati. ”Ayo mas monggo dinikmati!”, ujar Siwi salah satu panitia mempersilahkan dengan ramah setiap orang yang lewat.

Peringatan ulang tahun Pramuka kali ini terasa istimewa, bukan saja karena dekorasi yang mantap tetapi juga hadirnya anak-anak SD binaan UKM Pramuka. Acara yang dimulai sejak jam delapan malam ini menjadi ramai berkat tawa dan tepuk tangan yag meriah dari anak-anak yang memakai seragam Pramuka tersebut. Saat MC berseru kepada peserta, ”Tepuk Pramuka!”, dengan sigap anak-anak ini segera bertepuk tangan mengikuti MC dengan semangat.

Sejak didirikan pada tahun 1907 oleh Lord Baden-Powell, Pramuka menyebar ke seluruh dunia hingga masuk ke Indonesia pada tahun 1916 yang diprakarsai oleh S. P. Mangkunegara VII. Di seluruh dunia hingga saat ini pramuka berkembang dengan pesat, untuk itu dibentuklah WOSM (World Organization of the Scout Movement) yang merupakan wadah bagi Pramuka sedunia.

Baden-Powell sendiri pada awalnya berkarir sebagai prajurit militer. Sempat bertugas di Malta, dan Afrika Selatan, akhirnya Baden Powell dianugerahi sebagai pahlawan nasional karena berhasil mengorganisir polisi Afrika Selatan dalam perang dengan baik. Karyanya mengenai Pramuka yang pertama adalah buku panduan Scouting for Boys yang legendaris.

Nampaknya Siwi begitu menghayati kehidupan sang pionir. Dalam pembacaan pesan terakhir Baden-Powell, Siwi seperti sedang berpesan kepada para anak-anak SD binaan yang hadir untuk mengikuti pesan Bapak Pendiri Pramuka tersebut, bahwa hidup bukanlah kepentingan materi semata.(ap/rif)

Berita Terkait