ITS News

Sabtu, 28 September 2024
11 Maret 2007, 07:03

Berkreasi di Tengah Keterbatasan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Menderita tunarungu, tidak selalu harus meratapi kekurangan lalu berdiam diri hanya mengharap pertolongan. Mempunyai keterbatasan bukan berarti tidak memiliki kelebihan yang lain. Hal inilah yang dibuktikan oleh murid-murid Yayasan Karya Mulya. Walaupun tidak dapat mendengar, mereka masih dapat melakukan hal-hal lain selayaknya anak-anak normal. Bagitu juga dalam hal mengolah warna dalam kertas gambar. Karya-karya mereka tidak kalah jauh dengan anak yang normal.

Mengusung tema Keterbatasan Bukanlah Penghalang untuk Terus Berkreasi dan Berprestasi, alumni IW 06 gugus IV atas nama ITS memfasilitasi murid-murid tersebut untuk menuangkan bakatnya. Bekerja sama dengan pengajar setempat, mahasiswa baru ini telah membuat hari yang ceria bagi murid-murid disana. ”Kegiatan ini tidak hanya sebagai KPP yang harus kami lakukan. Tetapi juga salah satu bentuk kepedulian kami sebagai mahasiswa ITS terhadap anak-anak yang memiliki keterbatasan,” pungkas Arjuna Kusuma Pradana mewakili anggota yang lain.

Acara ini digelar secara sederhana. Namun, hal tersebut tidak mengurangi antusias murid-murid yang mayoritas Taman Kanak-kanak dan sekolah Dasar untuk mengikuti lomba tersebut. “Sebenarnya tujuan kami hanya untuk membuat mereka gembira. Hadiah yang kami berikan bagi pemenang pun tidak terlalu berlebihan. Mereka senang saja itu sudah cukup,” lanjut Arjuna.

Bagi SLB Yayasan Karya Mulya yang berdiri sekitar tahun 1960-an, kegiatan ini merupakan yang pertama diadakan oleh mahasiswa. Biasanya yayasan yang beralamat di Jl Ahmad Yani No 6-8 ini hanya menerima sumbangan materi atau bantuan penilitian. “Kami senang sekali dengan acara seperti ini. Ternyata masih ada mahasiswa-mahasiswa yang peduli dengan para tuna rungu,” ujar Sukamto seraya mengucapkan terimakasih.

Guru keterampilan dan pembina ekstra seni lukis ini mengatakan kegiatan-kegiatan serupa memang perlu digalakkan. Hal ini akan membuat mereka lebih ceria dan akan menambah semangat mereka untuk terus belajar, khususnya belajar melukis. “Terkadang mereka butuh hal-hal seperti ini, apalagi kami tidak pernah menganggap mereka anak yang memiliki keterbatasan tetapi anak-anak yang berkebutuhan khusus,” papar guru yang telah mengabdikan dirinya selama 13 tahun di yayasan tersebut.(Zn/rif)

Berita Terkait