ITS News

Sabtu, 28 September 2024
15 Maret 2007, 13:03

Resmikan Jardiknas, Koneksikan Pendidikan Indonesia

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Tepuk tangan meriah terdengar dari salah satu ruangan rektorat lantai 1 ITS mengiringi ditabuhnya gong peresmian ICT Education Network atau Jardiknas oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Peserta yang hadir mengikuti prosesi peresmian tersebut pun menghembuskan nafas lega karena akhirnya mimpi untuk mengintegrasikan pendidikan di Indonesia menjadi kenyataan.

Meski hanya melalui video conference, peserta dari ITS tampak begitu hikmat mengikuti prosesi peresmian tersebut dari awal hingga akhir.Upacara peresmian yang dimulai sejak pukul 10.00 itu memang tak hanya diikuti oleh ITS saja. Setidaknya ada tiga puluh instansi baik pendidikan maupun pemerintah yang terhubung secara conference. Dengan begitu para peserta seakan bertatap muka secara langsung karena layar yang berada di depan menampilkan suasana dari tiap lokasi.

Adapun instansi yang live saat itu antara lain Pemerintah Provinsi (Pemprov) Irian Jaya Barat, Gorontalo, Nangro Aceh Darussalam, Lampung, Yogyakarta, beberapa perguruan tinggi seperti ITB, UGM, ITS, Unibraw, Politeknik Negeri Malang, serta SMAN 1 Palu. Peresmian ICT Education Network ini memang semata-mata tak hanya ditujukan untuk bidang pendidikan saja. Namun juga sebagai upaya untuk menyukseskan program E-Goverment yang telah diluncurkan pemerintah sehingga dalam acara ini pun pemerintah provinsi turut dilibatkan.

Menyinggung latar belakang dibentuknya Jardiknas, Presiden dalam pidatonya mengungkapkan bahwa ICT merupakan media pengajaran yang paling efektif atau efective teaching. Namun, transisi penyediaan literatur yang bersifat tradisional ke literatur digital masih mengalami banyak kendala. "Dan disini lah pentingnya suatuintegrating ICT, khususnya antara instansi-instansi pendidikan yang terkait. Karena dari sana nanti akan tercipta suatu kerja sama yang akan memajukan mutu pendidikan ke depannya," papar Presiden.

Isi pidato pidato presiden tersebut ternyata juga diamini oleh Pejabat Sementara Rektor ITS, Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA. Nuh menyatakan bahwa hal terpenting yang dapat diambil hikmah dengan diresmikannya Jardiknas ini adalah semakin eratnya hubungan kerja sama antar perguruan tinggi di Indonesia."Dari sana nanti akan tumbuh semangat dalam pembelajaran, dan memungkinkan untuk saling sharing perkembangan teknologi," tutur Nuh.

Jardiknas merupakan pusat jaringan online yang menghubungkan 33 provinsi, 441 kabupaten/kota, 84 perguruan tinggi, dan lebih dari 3.000 sekolah menengah pertama.

Adapun untuk ITS sendiri, dengan semakin mudahnya mendapatkan source pendidikan dari dunia maya. Nuh menambahkan, memang masih ada beberapa kekurangan yang harus segera dilakukan pembenahan, diantaranya, belum semua mata kuliah di ITS berbentuk dalam sajian web based. ”Demikian pula dengan hasil risetnya yang memang belum semuanya di upload melalui internet. Ke depan ini harus dilakukan, karena prinsip dari ICT itu adalah bagaimana kita bisa berbagi dan mendistribusikannya,” katanya.

Sementara dalam acara itu, Mendiknas Bambag Sudibyo juga mengajak berdialog langsung dengan pimpinan perguruan tinggi, kepala sekolah, kepala dinas pendidikan dan lainnya.Dikatakan Mendiknas, mulai hari ini, semua perguruan tinggi, sekolah, dan kantor bisa online ke masing-masing lembaga. ”Sekarang yang harus kita pikirkan adalah membuat contain atau isi yang menarik didalamnya,” ujar Bambang didampingi Menteri Pendidikan Singapura.

Indonesia mestinya belajar dari Singapura, tambah Bambang, karena pendidikan yang maju harus didukung dengan teknologi yang maju pula. Ia pun berharap agar kehadiran Jardiknas bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh semua institusi pendidikan yang ada di Indonesia. ”Ini langkah awal kita untuk menata sistem komunikasi pendidikan di tanah air,” kata Bambang. (f@y/humas/ftr)

Berita Terkait