ITS News

Sabtu, 28 September 2024
16 Maret 2007, 09:03

Pertama di ITS, Terapkan Virtual Class

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sistem perkuliahan virtual class terbilang agak berbeda dengan pengajaran umumnya. Di sini, dosen pengajar tak harus bertatap muka langsung dengan mahasiswa di kelas, tapi cukup menerangkan mata kuliahnya di depan komputer. Pemberian tugas dan pengumuman mendadak pun tak harus dilakukan secara manual lagi, cukup dengan mem-publish melalui web, akan terakses oleh mahasiswa. Begitu juga dengan materi, absensi, presentasi, hingga aktivitas chatting, semuanya telah tersedia di web class virtual.

Kemudahan yang ditawarkan class virtual ini tak lepas dari pemanfaatan Information and Communication Technology (ICT) di dalamnya. Dengan pengintegrasian empat bidang ICT, yakni VoIP, Video Streaming, Web Programming, dan Computer Networking, sangat memungkinkan jika kelas ini menjadi satu alternatif metode pengajaran berbasis komputer untuk depan.

Namun, menyulap sebuah kelas kuliah menjadi virtual class tidaklah mudah. Diperlukan infrastruktur, persiapan khusus, serta kerja sama antara dosen dan mahasiswa. Sebab, adakalanya transisi dari kelas konvensional ke virtual class memerlukan adaptasi dalam berbagai hal, khususnya cara belajar.

Kelas virtual Teknik Informatika, yang merupakan pilot project virtual class di ITS melibatkan tiga kelas sekaligus dalam satu mata kuliah. Tiap kelas dilengkapi dengan pengeras suara, LCD komputer, microphone, dan beberapa kamera pengawas. Alat-alat tersebut terhubung melalui jaringan ke komputer milik dosen pengajar. Dari komputernya, dosen dapat mengawasi mahasiswa serta dapat berkomunikasi dengan mereka via head phone.

Mahasiswa yang berada di kelas, mengikuti presentasi melalui web virtual class yang juga menampilkan wajah dosen pengajar. Jika ada pertanyaan, mahasiswa tinggal maju ke depan dan bertanya melalui michropone yang tersedia.

Pengembangan teknologi untuk virtual kelas di ITS sendiri, dimulai satu bulan setelah workshop IVU berlangsung, dengan dibentuknya tim khusus oleh Pembantu Rektor I ITS. Dalam jangka waktu dua bulan, tim project telah berhasil mengembangkan software virtual class dengan memanfaatkan opensource Dokeos. Tim juga bekerja sama dengan Laboratorium Arsitektur dan Jaringan Komputer (AJK) Teknik Informatika.

Menurut Ir Muhammad Husni Mkom, anggota tim project menargetkan, untuk semester mendatang virtual class ini dapat diaplikasikan jurusan di luar Fakultas Teknologi Informasi (FTIf). Meski, masih khawatir akan keterbatasan infrastruktur, Husni optimis bahwa project virtual class bagi ITS akan berhasil. "Apalagi sekarang tengah dilakukan penelitian bagaimana meminimalisir pemborosan bandwith dalam jaringan. Mahasiswa kita ada yang menjadikannya sebagai penelitian Tugas Akhir (TA)," tutur Pembantu Dekan I dan III Teknik Informatika ini.

Sementara dari sisi mahasiswa, ternyata mereka menganggap penerapan virtual class selama ini masih jauh dari memuaskan. "Kuliahnya jadi monoton dan membosankan. Saya juga jadi kurang semangat belajar. Kalau bisa ada break-nya dan setiap kelas diberi pengawas supaya mahasiswa nggak ramai sendiri," ungkap Respati Bary Mahputra, peserta kuliah Jaringan Komputer kelas C.

Pendapat senada juga dilontarkan Elvira Megasari, kelas A Jaringan Komputer. Ia mengeluhkan ramainya suasana kelas ketika kuliah berlangsung. "Suaranya jadi nggak jelas dan mau bertanya jadi malas," keluhnya. Ketika dimintai komentar apabila virtual class diaplikasikan pada jurusan lain, Mega justru merasa kasihan. "Apalagi jurusan yang banyak hitungannya seperti Matematika dan Fisika. Wah kasihan banget, belajar mereka kan nggak cukup hanya lihat slide saja," komentarnya. (f@y/th@)

Berita Terkait