ITS News

Sabtu, 28 September 2024
19 Maret 2007, 09:03

Seminar Hacking, Hadirkan Tokoh IT Nasional

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Seminar yang diadakan di Wisma Dharmala Surabaya, Sabtu (17/3) ini dihadiri ratusan peserta, baik mahasiswa maupun komunitas IT lainnya. Pembicara berkompeten pun dihadirkan dalam seminar. Mereka adalah Toto Atmojo (trainer komunitas Jasakom); Dani Firmansyah yang pernah melakukan hacking di situs Komisi Pemilihan Umum (KPU), serta Romi Satria Wahono (pendiri situs pembelajaran IlmuKomputer.com).

Seminar bertajuk Hacking and Security Seminar yang diadakan HMTC ini merupakan rangkaian kegiatan Schematics 2007. Selain seminar, juga diagelar kompetisi National Programming and Logic Contest.yang diadakan sehari sesudahnya.

Pembicara pertama, Toto Atmojo, salah satu yang terpenting dalam pengamanan jaringan adalah kesadaran pengguna. Ia mencontohkan serangan dengan sertifikat SSL palsu, yang tidak akan berhasil kalau pengguna sadar akan pentingnya sertifikasi, terutama di situs transaksi online. “Contoh lain adalah halaman web palsu yang digunakan untuk mencuri password transaksi. Ini tidak akan berhasil kalau penggunanya waspada,” terang Toto.

Untuk meningkatkan kewaspadaan pengguna ini, peserta seminar juga diberikan secara cuma-cuma poster untuk meningkatkan kesadaran keamanan, masing masing bertuliskan Don’t Pick Up Virus dan Who Knows Your Password?.

Sementara itu, Dani Firmansyah mengibaratkan hacker dan admin jaringan sebagai pencuri dan polisi yang keduanya selalu berlomba saling mengalahkan..Untuk mengetahui bagaimana mengatasi pencuri ini, Toto menyarankan admin jaringan untuk berpikir seperti hacker dan menebak langkah mereka yang akan meng-hack jaringan. “Semoga saja nanti tidak keterusan menjadi maling-nya, soalnya jadi hacker itu enak,” ungkap Doni sambil tersenyum.

Selain menerangkan cara melakukan hacking pada jaringan, pembicara di seminar ini juga mengajarkan strategi untuk mengamankan jaringan dari serangan hacker. Salah satu cara yang dianjurkan Dani adalah dengan menggunakan Virtual Private Network (VPN). “Ini lebih cepat dan aman dari pada menggunakan enkripsi data,” ungkap pria yang pernah dipenjara setahun karena pernah melakukan hacking ini.

Langsung Demo Hacking
Yang unik, dalam seminar ini adalah trik dan langkah hacking yang dibahas langsung didemokan oleh pembicara. Demo hacking ini disambut antusias peserta. Toto misalnya, langsung memutarkan video cara melakukan defacing (penggantian halaman web). Langkah yang dilakukan mulai dari yang paling sederhana hingga yang tersulit.

Begitu juga dengan Dani Firmansyah, hacker KPU ini mendemokan cara melakukan hacking jaringan nrkabel. Beberapa trik yang dilakukannya, antara lain memasuki jaringan tanpa ijin hingga ‘mengintip’ paket data, sehingga apa yang dibuka pengguna jaringan lain bisa terlihat. “Kalau pemakai laptop lain sedang menoton film dengan streaming dari jaringan, saya juga bisa nonton,” ungkap Dani sambil tertawa.

Salah satu yang mendasari kegiatan ini adalah tren IT saat ini, demikian kata ketua steering comitee acara ini, Pinky Mahardika. “Saat ini makin banyak sekali penggunaan laptop dan jaringan wireless, sehingga perlu peningkatan pemahaman terhadap kemanan jaringan,” pungkas mahasiswa asal Gresik ini. (rif/th@)

Berita Terkait