ITS News

Sabtu, 28 September 2024
19 Maret 2007, 07:03

Seminar WE&T, Tanamkan Spirit Wirausaha

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Mengusung tema Set Your Mind To Be An Enterpreneur, Seminar Enterpreneurship WE&T berlangsung meriah. Lebih dari dua ratus mahasiswa, baik dalam maupun luar ITS, ikut berpartisipasi dalam seminar yang digelar di Teater A ini. Nampaknya, pembicara yang berasal dari wirausahawan ‘tulen’, menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta.

Dalam seminar ini, WE&T menghadirkan tiga tokoh wirausahawan. Mereka adalah Hendy (owner of Kebab Turki); Abdullah Hafiz (owner of CV Teach On dan director of PT Nusantara Indah Berseri); serta Andy Suparyanto (owner of CV Panel Neon).

Diawali uraian materi Drs Soehardjoepri MSi, peserta seminar nampak bersemangat. Penyampaian materi dan gaya bicara Djoepri yang khas, membuat peserta seakan tak berhenti tertawa.Untuk menyemangati peserta, Djoepri mengutarakan mereka yang hadir adalah orang terpilih atau pemenang. Alasannya, karena telah berhasil menyingkirkan sekian juta sperma untuk lahir sebagai manusia."Tapi, saya ragu apakah anda memang benar-benar seorang terpilih? Jika kalian nggak bersemangat, lemah, lesu, and double L alias lolak-lolok?," seloroh Djoepri disambut tawa hadirin.

Menurut Djoepri, hidup ini hendaknya selalu dipenuhi motivasi. Agar termotivasi maka harus memiliki target. Target pun tak akan ada jika tak melakukan planning."Maka, pikirkan dan rencanakan what can I do?, who am I?," tandasnya. Umumnya,imbuh Djoepri, di sinilah kelemahannya sehingga tak aneh jika ada yang bilang bahwa mahasiswa adalah pengemis elit.

Menurut Djoepri, kunci pembangunan sumber daya manusia adalah tahu, mampu, dan mau. Untuk tahu, paparnya, orang Indonesia paling malas pada aktifitas mencatat."Jika ditanya, bagaimana seminarnya tadi? jawabannya pasti "wah bagus". Lha, bagusnya bagaimana? Nah, pasti ia nggak bisa menjelaskan karena tak memiliki catatan," jelas Djoepri.

Selanjutnya untuk kemampuan, Djoepri percaya bahwa capability orang Indonesia tak kalah dengan orang luar negeri. Namun untuk hal kemauan, kita masih lemah. "Masyarakat Indonesia itu pengetahuannya oke, kemapuannya juga oke, tapi kalau masalah kemauan, payahnya minta ampun," tukas dosen jurusan Matematika ITS ini.

One Day Enterpreneurship Seminar ini didukung oleh sedikitnya tujuh belas perusahaan. Hampir semua perusahaan yang terlibat ini pun adalah milik alumni WE&T ITS. "Kita di sini bersama kakak alumni berusaha memberikan paradigma baru kepada mahasiswa bagaimana dan betapa pentingnya memupuk jiwa wirausaha," ungkap Gembong Suwito, ketua WE&T ITS.

Spirit seorang wirausaha, imbuh Gembong, bukan hanya milik pengusaha saja. Mahasiswa pun hendaknya meneladani mereka agar potensi yang dimilikinya berkembang. "Jadi tak harus menjadi pengusaha. Toh, walaupun suatu saat ia ingin berwirausaha, tentu bekal yang telah diperoleh sebelumnya akan sangat membantu," kata mahasiswa Teknik Industri 2004 ini. (f@y/jie/th@)

Berita Terkait