ITS News

Sabtu, 28 September 2024
28 Maret 2007, 23:03

ITS Berhasil Loloskan 14 Tim ke KRI-KRCI 2007

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dalam seleksi dari laporan proposal dan aktivitas kegiatan yang dilakukan para tim ke panitia pusat, Surabaya tercatat sebagai kota terbanyak yang berhasil meloloskan tim robotnya untuk divisitasi, urutan kedua dipegang Jakarta dan sekitarnya sebanyak 24 tim, berikutnya Bandung.

Ke-14 tim selain ITS dari Surabaya yang berhasil lolos masing-masing untuk KRI adalah Robot Sonic (Stikom), L46E (Ubhara), Rolens (Unesa), dan Robot Fenrir (Unika Widya Mandala), sedang tim KRCI yang berhasil lolos meliputi Robot sAVioR (Untag), M-Bots (Ubhara), Spy-D!!! (UK Petra), Velocity_TEUS, Q-lan_TEUS, Saxori_TEUS (ketiganya dari Ubaya), Telo BOT, Cerberus, Go KONG (ketiganya dari Unika Widya Mandala).

Menurut rencana seperti disampaikan Ir Gigih Prabowo, salah seorang tim juri KRI-KRCI , Rabu (28/7) siang di Kampus ITS, jadwal visitasi akan dilakukan mulai 9-14 April mendatang. ”Dari hasil penilaian para dewan juri, KRI meloloskan sebanyak 59 tim robot yang akan divisitasi. Jumlah itu berasal dari 138 proposal yang masuk, sedang untuk KRCI berhasil meloloskan 72 tim dari 208 proposal dan laporan yang diterima panitia. Dari jumlah itu, baik KRI dan KRCI nantinya akan menyaring lagi menjadi masing-masing 40 tim untuk dinyatakan lolos ke babak final ,” jelas Gigih.

Apa yang menjadi penilaian dalam menyeleksi tim untuk di-visitasi? Gigih menjelaskan, untuk KRI minimal sudah dilakukan pengerjaan dan robot bisa berjalan mencapai 70 persen, sedang untuk KRCI di atas 50 persen. ”Itu yang menentukan tim lolos untuk bisa divisitasi. Lalu penentuan dalam visitasi untuk menuju babak final akan ditentukan para juri yang akan mengunjungi masing-masing tim mulai 9-14 April mendatang. Penilaiannya lebih pada performance dari robot yang telah berhasil dibuat,” katanya.

Diungkapkan Gigih, ada 10 orang juri yang akan melakukan visitasi yang disebar ke beberapa wilayah, ke-10 juri tersebut masing-masing berasal dari ITS 5 orang, ITB 2 orang, Politeknik Bandung 2 orang, dan UI satu orang. ”Para juri yang melakukan visitasi itu akan dilakukan sistem silang, sehingga tidak mungkin juri yang berasal dari ITS menilai di Surabaya. Ini dilakukan untuk menjaga objektivitas penilaian,” terangnya.

Dihubungi terpisah sebelumnya, Ketua dewan juri KRI, Dr Ir Endro Pitowarno, mengatakan, persaingan pada KRI tahun ini makin ketat. Ini dibuktikan dengan telah masuknya sebanyak 138 proposal dari berbagai perguruan tinggi dan menghasilkan 59 tim KRI. ”Kalau secara kualitatif jumlah itu mengalami penurunan, tapi jika secara kuantitatif mengalami kenaikian yang sangat luar biasa, karena kesemua proposal yang masuk itu sudah bisa dibuat robotnya. Dalam aturan sebelumnya, tim yang lolos ditentukan hanya dari proposal. Tapi aturan sekarang, proposal yang masuk harus sudah bisa direalisasikan,” jelas Endro.

KRI tahun ini mengambil tema Pencarian Pulau Komodo yang diadopsi dari tema besar yang dipilih penyelenggara Robocon Hanoi, Halong Buy Discovery, sedang untuk kegiatan KRCI, tetap pada tema tahun sebelumnya mengambil tema Robot Cerdas Pemadam Api. Endro juga mengungkapkan, tema KRI tahun ini jauh lebih sulit, karena memang desain lapangan yang disiapkan lebih menantang peserta untuk membuat robotnya lebih cerdas. (Humas/jie)

Berita Terkait