ITS News

Sabtu, 28 September 2024
03 April 2007, 07:04

Tim Robot Siapkan Lapangan Senilai Rp. 80 Juta

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Tak tanggung – tanggung persiapan Tim Robot menghadapi kontes robot tahun ini.”Sebagai tuan rumah, kami tidak ingin kalah dan akan menunjukkan permainan robot-robot kami dengan indah dan cerdas, karena itu diperlukan lapangan sebagai arena untuk latihan. Secara kebetulan sebuah perusahaan rokok yakni PT Djarum melalui Djarum Bakti Pendidikan mau membiayai sebagaian pembuatan lapangan ini,” kata Ir.Wiratno. A.Asmoro,M.Sc, selaku penanggungjawab Tim Robot.

Dikatakannya, pelaksanaan KRI dan KRCI tahun 2007 ini menuntut Tim Robot menyiapkan lapangan sebagai bagian dari arena untuk berlatih, karena memang saat dilakukan visitasi untuk menentukan siapa yang akan lolos ke putaran final, semua robot harus sudah mampu bekerja atau digerakkan. ”Untuk mencapai performance maksimal itulah maka kami menyiapkan lapangan ini. Tahun lalu untuk latihan kami meminjam, tapi tahun ini kami mencoba membuatnya sendiri,” kata Wiratno.

Tahun ini Tim Robot ITS yang dinyatakan lolos untuk divisitasi sebanyak 14 tim, masing-masing 6 tim untuk KRI (F4LCON, Idjo Atl, G-Rush, Q-Numb-On, Boxer, dan An Naml) sedang 8 tim lainnya untuk KRCI (Erioll-V, And-Knee, IT-4U, aL Fath, Fatihah-e, Dzi-Gear, Mech Robo, dan Areva). Dari 14 tim tersebut Tim PENS yang dikenal sebagai juara bertahan dalam KRI mengirimkan enam robot dan telah menyiapkan lapangan sendiri untuk berlatih. ”Lapangan ini kami siapkan bukan hanya untuk tim ITS, tapi juga untuk tim dari PPNS yang tahun ini belum menyiapkan lapangan sendiri,” katanya.

Dengan adanya lapangan ini, kata Wiratno menambahkan, ia berharap keenam tim ITS dalam KRI masing-masing 2 dari ITS, 2 dari PENS, dan 2 dari PPNS, bisa lolos ke putaran final. ”Di KRI ada 59 tim yang dinyatakan lolos dalam visitasi dan akan dipilih 40 tim untuk maju ke putaran final. Kami berharap keenam robot, dengan telah dimilikinya lapangan ini bisa semuanya lolos,” jelasnya.

Tentang spespikasi lapangan, Wiranto menjelaskan, lapangan yang dibuatnya memang sudah berskala atau berukuran 1:1 sesuai dengan lapangan yang memang nanti akan disiapkan dalam putaran final, hanya saja warna dasar dari lapangan yang disiapkan sengaja dibuat lebih muda dari lapangan aslinya. ”Tujuannya, agar sensor robot-robot yang beralatih terbiasa membaca lapangan dengan warna lebih muda, sehingga jika nanti dilapangan ada warna lebih tua dan kekontrasannya mencolok, sensor robot akan makin cerdas,” kata Wiranto yang juga sebagai Pembantu Dekan III FTI ini.

Bagaimana dengan persiapan tim robot ITS menyiapkan visitasi? Luthfi, salah satu anggota tim Robot Idjo Atl dari Jurusan Fisika Teknik mengatakan, untuk mekanik robot, semuanya telah selesai 100 persen, tinggal beberapa persen untuk menyempurnakan sistem elektrik. ”Menjelang kedatangan tim juri dari pusat hari-hari ini kami menyiapkan sisitem elektrik dari satu robot otomatis yang hingga kini belum bisa berjalan. Kami menyiapkan tiga robot otomatis dan satu robot manual,” katanya.

Lutfhfi yakin dengan adanya lapangan yang sebagian dananya diperoleh dari program Djarum Bakti Pendidikan, para mahasiswa akan lebih terbantu untuk menguji coba berbagai program yang telah disiapkan. ”Kalau dulu kami tersingkir karena kurang latihan, dan tidak punya lapangan sendiri, maka kini tidak ada alasan lagi bagi untuk kalah, melainkan harus keluar sebagai juara, dan ini merupakan taruhan besar dari para mahasiswa,” katanya.

Apa yang akan dilakukan tim Robot Idjo Atl, Luthfi tidak merincinya satu per satu, tapi yang jelas ia dalam beberapa hari ini, menyambut kedatangan juri dalam melakukan visitasi, siap bersama teman-temannya begadang di kampus untuk merampungkan beberapa program yang memang belum selesai. ”Difasilitasi kampus kami sekarang bisa begadang untuk mengerjakan kekurangan-kekurangan pada robot yang telah selesai dibuat,” pungkas Luthfi. (Humas/jie)

Berita Terkait