ITS News

Sabtu, 28 September 2024
19 April 2007, 14:04

Syafsir Akhlus, Guru Besar Kimia Fisika

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Diawali dengan pembacaan surat keputusan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) nomor 63698/A2.7/KP/2006 tentang pengesahan Prof Dr Syafsir Akhlus Msc sebagai guru besar, acara pengukuhan berlangsung lancar. Dan sebagaimana acara-acara pengukuhan pada umumnya, acara pun dilanjutkan dengan pembacaan riwayat hidup dan penyampaian orasi ilmiah yang merupakan acara inti dari upacara pengukuhan tersebut.

Mengawali pidato pengukuhannya yang berjudul Ilmu Foto Kimia Sebagai Pemadu Energi dan Materi Dalam Perspektif Kimia Fisika:Teori dan Aplikasi, ia menegaskan bahwa pidato-pidato pengukuhan Guru Besar seringkali tidak menarik untuk disimak karena memang menyinggung tema yang amat khusus. "Walau pun demikian, saya akan mencoba menyampaikan orasi ini dalam bahasa yang lebih awam, dengan harapan dapat diikuti oleh para hadirin sekalian," ujar Akhlus.

Membawakan judul yang telah disebutkan di atas, Akhlus begitu bersemangat dalam orasinya. Diawali dengan penjelasan tentang konsep energi dan materi, Akhlus melalui uraiannya yang terperinci seakan ingin membawa para hadirin menyelami dunia atomik. "Bila partikel-partikel sub atomik tak dapat dibuktikan sebagai materi karena tak memiliki massa, hanya berupa gelombang, maka keberadaan atom sebagai materi pun perlu dipertanyakan, dan seterusnya sampai ke molekul," jelas Akhlus panjang lebar.

Peneliti sel surya ini juga sangat bersemangat menjelaskan tentang bidang keahlianya, Fisika Kimia dan Fotokimia. Menurut Akhlas, bidang ini memiliki potensi sangat besar. mahalnya bahan sel surya menggunakan bahan silikon, serta sulitnya teknologi pembuatannya, ia terdorong untuk mengembangkan sel surya dari bahan alami. Akhlus menegaskan bahwa apa yang telah dikembangkannya merupakan peluang untuk menyatukan sumber daya nabati dan hewani sehingga dapat diolah menjadi sel surya.

Tak berhenti sampai di situ, lebih jauh Akhlus juga menuntun hadirin untuk menyaksikan bagaimana proses terjadinya reaksi-reaksi radikal dalam fotokimia di tingkat molekuler. Dan tak ayal, gambar-gambar rumit ikatan kimia pun menghiasi layar lebar yang terpampang di depan para hadirin.

"Saat ini, di Laboratorium Kimia Fisika FMIPA ITS telah dibentuk tim peneliti sel surya berbasis fotosensitizer, dengan harapan dalam waktu dekat kita dapat memproduksi sel surya dengan bahan baku temulawak, jiwet, mangsi atau sumber fotosensitizer lainnya," tukas pria kelahiran Tanjungpinang, 3 Oktober 1962 ini.

Dihadiri Sang Guru
Di sesi terakhir orasinya, Akhlus menyempatkan diri untuk menyampaikan terimakasih Serta menyapa orang-orang yang telah membantu perjuangannya. Dan tepuk tangan riuh pun terdengar manakala Akhlus meminta mereka untuk berdiri satu persatu. Yang istimewa, di antara orang-orang spesial tersebut hadir di antaranya guru pembimbing Akhlus yakni Prof Dr Susanto Imam Rahayu, Guru Besar bidang Kimia Fisika dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

Dengan bertambahnya satu guru besar, maka total guru besar di ITS menjadi 53 orang. Dari 53 orang tersebut delapan diantaranya berasal dari FMIPA dan dua orang untuk jurusan Kimia.

Menurut Prof Ir Priyo Suprobo MS Phd, Rektor ITS, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa jumlah tersebut masih sangat kurang jika dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan Mendiknas. Mendiknas telah menarget peningkatan jumlah Guru Besar sebesar 10%, namun untuk ITS baru 6%."Untuk itu bagi teman-teman yang belum menjadi guru besar harap segera saja menjadi guru besar," tutur Probo disambut tawa hadirin.(f@y/Humas/rif)

Berita Terkait