ITS News

Sabtu, 28 September 2024
26 April 2007, 11:04

Bahas Peran PT Dalam Majukan Industri Perkapalan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Menandai dibukanya Semarak Mahasiswa Perkapalan I (Sampan) ITS, jurusan Teknik Perkapalan ITS menggelar dialog interaktif. Tak tanggung-tanggung, acara ini menghadirkan tokoh nasional sebagai nara sumber yakni Menteri Perindustrian Nasional RI, Fahmi Idris.

Selain itu, hadir pula wakil beberapa universitas di Indonesia, diantaranya Universitas Indonesia (UI), Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Hasanuddin (UNHAS), dan Universitas Darma Persada Jakarta. Juga turut juga wakil dari beberapa perusahaan kapal nasional seperti PT PANN (Pengembangan Armada Niaga Nasional).

Mengusung tema Upaya Membangkitkan Industri Perkapalan Indonesia, dialog interaktif ini merupakan salah satu upaya mewacanakan kondisi industri perkapalan di Indonesia sekarang. Diungkapkan Priyo Susetyo, koordinator dialog interaktif, saat ini tingkat order pemesanan kapal di dunia meningkat tajam. "Diperkirakan terus bertahan hingga tahun 2020," harapnya.

Negara maju di dunia pun, menurut Priyo, saling berlomba memajukan mutu industri perkapalannya. Namun, hingga detik ini, imbuhnya, Indonesia belum berani turun untuk menjadi pemain utama, dapat dikatakan masih sebagai penonton."Karenanya dengan acara ini, kita berusaha mewacanakan kondisi tersebut. Sekaligus memperingatkan mahasiswa, untuk bersiap-siap menyambut kesempatan yang ada," tutur Priyo.

Pernyataan Priyo tersebut memang beralasan, apalagi saat ini pemerintah nampaknya mulai serius untuk meningkatkan mutu perkapalan Indonesia. Pemerintah pun juga menggandeng kalangan akademis perguruan tinggi (PT) dalam usaha tersebut. Terbukti, Pusat Desain dan Rekayasa Kapal Nasional atau PDRK Nasional (NasDEC) yang diresmikan di ITS pada 24 April 2006 lalu. Tim pendirian NasDEC beranggotakan wakil dari pemerintah, asosiasi, dan perguruan tinggi se-Indonesia.

Sementara itu, menyinggung keterlibatan PT dalam upaya memajukan perkapalan nasional, Fahmi Idris, Menteri Perindustrian Nasional RI, menegaskan bahwa PT yang akan dijadikan partner pemerintah. Namun, hendaknya memenuhi tiga kriteria. Yaitu PT tersebut tak jauh dari pelabuhan, PT bersangkutan memiliki jurusan perkapalan, dan harus PT yang diakui bidang penguasaan ilmunya."Karena itulah mengapa untuk NasDEC ini kami memilih ITS," tukas Fahmi disambut tepuk tangan peserta.

Fahmi pun lebih sering bercerita tentang kemajuan industri perkapalan di negara maju seperti Jepang, Cina, dan Rusia. "Pada tahun 1928 saja Jepang dan Rusia sudah berperang di atas laut. Tapi kita? Masih belajar berorganisasi. Lalu dengan apa kita mengejar kemajuan mereka? Jadi, saya usulkan agar PT di Indonesia tidak malu-malu untuk menjalin kerja sama dengan universitas di negara maju tersebut," sarannya panjang lebar.

Selain itu, Fahmi juga menyoroti mengapa industri perkapalan masih lemah. "Salah satunya, karena minimnya PT di Indonesia yang melakukan penggalian aspek-aspek teknologi secara mendalam.Secara khusus, saat ini di Indonesia masih ada tiga, yaitu ITS, IPB, dan ITB," tukas Fahmi. (f@y/rif/th@)

Berita Terkait