Keempat nama tersebut bakal diserahkan kepada senat ITS hari ini. Prosesi serah terima jabatan dengan pejabat lama akan dilakukan pada 21 Mei mendatang. "Sebelum hari itu, para PR saat ini (periode Mohammad Nuh, Red) tetap bertugas seperti biasa," jelas Probo kemarin.

Dari keempat nama yang dipilih tersebut, tampak Probo ingin "membagi rata" peran-peran dari fakultas di ITS. Tilik saja PR I yang diambil dari dekan Fakultas Teknologi Informasi, PR II (Fakultas Teknologi Industri), PR III (FMIPA), dan PR IV (FTK).

"Sebenarnya, saya tidak memilih berdasar fakultas. Seperti yang saya sampaikan, saya memilih berdasar kompetensi, kredibilitas, dan integritas," ungkap mantan dekan FTSP itu.

Ternyata, yang muncul dari syarat itu adalah mereka yang berasal dari berbagai fakultas di ITS. "Terus terang, saya sempat bingung harus memilih yang mana. Semua memiliki kemampuan," ungkap bapak empat anak itu.

Siapakah para PR pilihan Probo tersebut? PR I dipercayakan kepada Prof Ir Arif Djunaidy MSc PhD (dekan Fakultas Teknologi Informasi). Dia bakal membidangi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Kursi PR II bakal dipegang Prof Dr Ir Sugeng Winardi MEng, guru besar jurusan Teknik Kimia. Dia akan membidangi administrasi, keuangan, dan sumber daya. Sugeng adalah pria kelahiran Nganjuk, 16 September 1952. Dia tercatat pernah menduduki berbagai jabatan struktural di ITS. Di antaranya, ketua jurusan Teknik Kimia FTI-ITS selama dua periode (1996-2003), sekretaris Puslit KLH ITS (1993-1996), direktur QUE Project Sub-Batch III (2000-2003), serta Kalab Mekanika Fluida dan Pencampuran mulai 2000 sampai sekarang.

Tugas PR III akan dijalankan Prof Dr Suasmoro yang kini menjabat dekan FMIPA. Dia akan membidangi kemahasiswaan. Sebelumnya, dia menjabat dekan FMIPA selama dua periode mulai 1999 sampai sekarang. Dia juga penah menjabat pembantu dekan III bidang kemahasiswaan (1984-1986).

PR IV dihidupkan kembali untuk memfokuskan ITS di bidang kerja sama dan pengakuan internasional serta komunikasi. Untuk poisis itu, Probo memilih Ir Eko Budi Djatmiko, MSc PhD yang juga mantan rivalnya pada pemilihan calon rektor lalu.

"Saya akan berusaha menjalin berbagai kerja sama. Bukan hanya dengan kalangan industri, tapi juga perguruan tinggi," ujar Eko kemarin.

Dia ingin menembak program dual degree atau program twinning serta program-program lain yang mendukung peningkatan daya saing pendidikan tinggi. "Kami akan memperkuat kerja sama penelitian dan pengembangan dengan kalangan industri," ungkapnya. (ara)