ITS News

Sabtu, 28 September 2024
31 Mei 2007, 09:05

ITS Latih Ponpes Digitalisasi Kitab Kuning

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Agus Zainal Arifin, ketua pelaksana kegiatan itu mengatakan, pelatihan yang diberikan pada pondok pesantren ini merupakan keinginan FTIf mensosialisasikan tentang ICT  yang murah dan mudah . “Pembuatan dan pengelolaan website, apalagi di pesantren selama ini mungkin terkesan sulit, membutuhkan dana besar, dan menyita waktu yang tidak sedikit. Apalagi di dalam tiap home page pasti dijumpai berbagai kode atau program yang sudah pasti hanya akan dipahami oleh mereka yang berpengalaman,” katanya.

Melalui pelatihan ini, kata Agus menambahkan, ia berharap keberadaan Ponpes yang selama ini dianggap tidak paham ICT akan mulai terangkat. “Ini juga merupakan realisasi dari rencana pemerintah melalui Menkominfo untuk memanfaatkan semaksimal mungkin ICT untuk bidang pendidikan,” katanya.

Selain itu, melalui pelatihan ini, niat ITS untuk membangun satu jaringan terpadu atau networking antar Ponpes bisa segera teralisasi. ”Tanpa adanya sumber daya manusia yang mengerti dan paham tentang ICT dalam hal ini pengembangan website, maka akan sulit untuk merealisasikan jaringan terpadu antar Ponpes, karena itu pelatihan ini merupakan langkah awal,” ungkapnya.

Selain pelatihan pembuatan website, para peserta juga diajarkan mengelola isu dan menuliskannya sebagai bagian dari content management system. Sukemi yang memberikan materi itu mengatakan, website merupakan bagian dari usaha untuk mengenalkan dan membangun image di masyarakat yang lebih luas. ”Memang selama ini website belum dimanfaatkan maksimal oleh Ponpes, padahal jika bisa dikembangkan punya nilai strategis, mengingat di Ponpes ada banyak potensi informasi yang bisa disebarkan,” katanya. Dikatakan Sukemi, dengan ini dia berharap kitab kuning bisa digitalisasi, sehingga bisa dimanfaatkan lebih luas oleh masyarakat

Sukemi menyarankan, pendekatan juranalistik bisa diterapkan dalam mengelola website. Dengan itu, maka orang akan selalu datang berkunjung ke website. “Jika sering dikunjungi maka nama dari Ponpes itu akan lebih dekat dengan masyarakat. Ke depannya nilai tambah Ponpes itu akan terangkat image-nya,” kata mantan wartawan ini. (humas/asa)

Berita Terkait