Dalam meningkatkan kualitasnya, ITS tak henti-hentinya melakukan pembangunan infrastruktur. Saat ini Teknik Geomatika dan PWK (Perencanaan Wilayah dan Kota) yang mendapat giliran pembangunan gedung. Berlokasi di dekat gedung pascasarjana tengah mulai dibangun tiang pancang untuk kedua gedung tersebut.

Sejak tahun 2006, rencana pembangunan dua gedung ini telah diusahakan. Dimulai dari pengajuan anggaran pembangunan melalui dana DIPA hingga pembentukan tim perancangan yang diketuai oleh Ir Nanang Setiawan SE MS. Akhirnya tahun 2007 ITS mendapatkan keputusan positif pembangunan gedung untuk jurusan Teknik Geomatika dan PWK, dengan total anggaran Rp 6,1 miliar.

Sesuai dengan rancangan yang dibuat, kedua gedung ini memiliki desain yang kembar. Hanya dibedakan dengan warna, warna oranye untuk gedung Teknik Geomatika dan warna coklat untuk gedung PWK. Dibangun sebanyak tiga lantai dengan kebutuhannya antara lain, lantai pertama untuk ruang perkuliahan, lantai kedua untuk ruang dosen, dan lantai ketiga untuk laboratorium dan ruang baca.

Pada pembangunan awal, gedung Teknik Geomatika dibangun sebanyak dua lantai. ”Sementara, gedung Teknik Geomatika dibangun dua lantai. Tapi untuk pembangunan berikutnya akan dilanjutkan untuk pembangunan lantai tiga lengkap dengan interiornya,” kata Ir Nanang Setiawan SE MS.

Menanggapi rancangan bangunan yang mengharuskan memfasilitasi bagi penyandang cacat fisik, Ir Nanang Setiawan SE MS telah melengkapinya pada rancangan kedua gedung ini. Fasilitas itu yang akan dibangun antara lain, jalan khusus untuk masuk gedung, toilet khusus, dan lift. Hal ini sekaligus sebagai pilot project untuk pembangunan gedung di ITS.

“Selain berangkat dari standar rancangan gedung terbaru, kita juga berdasarkan dari pengalaman. Gak sedikit juga mahasiswa kita yang cacat pakai kursi roda atau tongkat, jadi kesulitan untuk masuk gedung. Mereka berhak untuk mendapat fasilitas khusus agar bisa merasakan kemudahan,” Ujar Nanang yang juga sebagai staf pengajar di Jurusan PWK ITS.

Melihat kebutuhan saat ini, pria alumni Arsitektur ITS ini juga memberikan rancangan interior berupa bangku kuliah yang cocok bagi pengguna laptop. Bangku dengan desain meja yang agak lebih besar. Sehingga mahasiswa yang menggunakan laptop dapat dengan nyaman menggunakannya.

”Sekarang zamannya sudah beda. Laptop bukan lagi mewah, tapi sudah kebutuhan. Banyak mahasiswa yang sudah pakai. Jadi nanti mahasiswa bisa enjoy di dalam kelas sambil menggunakan laptopnya,” ujar Nanang kepada wartawan ITS Online sesaat setelah acara pembukaan gedung.

Agar tampil beda, kedua gedung ini nantinya juga dilengkapi dengan tempat sampah yang membedakan berdasarkan jenis sampahnya. ”Gak hanya Surabaya yang bisa green and clean. Di kampus juga bisa dilakukan. Untuk itu kita mulai coba dengan ini,” kata pria berkacamata yang saat ini menjadi wakil ketua HAMKI (Himpunan Ahli Manajemen Konstruksi) wilayah Jawa Timur.

Dalam kesempatan acara pembukaan pembangunan gedung ini, Rektor ITS juga menyampaikan rencana pembangunan berikutnya di ITS. ”Setelah ini, ITS akan membangun gedung TPB, melanjutkan pembangunan gedung Despro, dan laboratorium Teknik Material,” tutur Priyo dalam sambutannya di depan civitas akademika ITS.(han/rif)