ITS News

Sabtu, 28 September 2024
20 Juli 2007, 14:07

TISOS HMTC, Ajang Berbagi Ceria

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sore itu, (20/7), terdengar riuh suara canda tawa dari sebuah rumah mungil di sebuah dusun di Keputih yang sebenarnya adalah balai Posyandu kampung. Di dalamnya, nampak adik-adik kecil sedang asyik bertepuk tangan dan bercanda menggoda temannya yang menghibur di depan. Terlihat pula beberapa orang mahasiswa sibuk memandu dan menertibkan bocah-bocah ini agar mereka duduk tenang. Kendati agak kerepotan, para mahasiswa akhirnya dapat mengendalikan suasana sehingga acara berlangsung lancar.

Berkebalikan dengan suasana di dalam, di serambi depan terlihat beberapa warga kampung duduk bersama. Di temani oleh mahasiswa yang ada di luar, mereka tampak asyik terlibat dalam obrolan hangat.

Menurut pengakuan Mustakim, salah seorang sesepuh kampung Tegal Timur Baru, keadaan pendidikan di sana tiga tahun terakhir ini sudah dapat dikatakan lumayan. Meski dalam kenyataannya masih banyak yang putus sekolah."Maksudnya lumayan itu, anak-anak di sini sudah pernah mengenyam pendidikan. Tapi yang disayangkan tingkat kasus putus sekolah di sini masih sangat tinggi," ujar Mustakim.

Karenanya, lanjut Mustakim, dirinya sangat menghargai niat baik adik-adik mahasiswa untuk turut serta mengangkat derajat pendidikan di sana. Meski hanya berupa sumbangan buku pengetahuan, Mustakim berharap acara ini mampu menambah motivasi adik-adik di sana khususnya dan warga kampung Tegal Timur Baru umumnya untuk terus belajar."Terus terang saja, selama tiga tahun ini kami juga dibantu para mahasiswa dalam memajukan pendidikan di sini," imbuh pria asli kelahiran Sidoarjo ini.

Tentang TISOS HMTC sendiri, M. Wahyu Kuswantoro, ketua panitia acara mengungkapkan bahwa sebenarnya kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan pasca SCHEMATICS."Kegiatan bakti sosial ini adalah wujud rasa syukur kita karena SCHEMATICS telah berlangsung sukses," tutur Wahyu.

Meski telah direncanakan jauh-jauh hari, menurut Wahyu pelaksanaan kegiatan ini dapat dibilang molor. Selain penentuan objek untuk bakti sosial itu juga menjadi masalah tersendiri."Karena semakin tergencet waktu dan kita juga tak ingin kegiatan ini gagal, maka akhirnya kita memutuskan adik-adik asuh PKA (Program Kakak Asuh) JMMI sebagai sasarannya dengan pertimbangan mereka telah tertata dengan baik," ungkapnya.

Lebih lanjut, dengan terlaksananya TISOS HMTC ini, Wahyu berharap kegiatan-kegiatan sosial seperti itu perlu lebih digalakkan lagi."Sudah sepatutnya jika kita tak hanya membuat program yang menonjolkan sisi profit dan akademis semata. Kegiatan seperti ini juga perlu digalakkan sebagai salah satu wujud kepedulian kita terutama pada bidang pendidikan," ujar Wahyu menutup pembicaraan.(f@y)

Berita Terkait