ITS News

Jumat, 27 September 2024
03 Agustus 2007, 19:08

ITS Turunkan Tim Untuk Pasar Turi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Tim yang dipimpin Ir Muji Irmawan MSc ini total sebanyak 16 orang. Terdiri dari 6 orang sebagai penguji di laboratorium, 4 orang untuk analisa struktur, dan sisanya untuk tugas-tugas pendukung lainnya. “Tim kami sudah mulai bekerja untuk melakukan studi kajian akademis Pasar Turi, kami mencoba melihat dari sisi teknis lebih dulu dan belum bisa memberikan kesimpulan apakah ada sabotase atau hal lain sebagai penyebabnya,” jelas Rektor ITS Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD, Jumat (3/8).

Kajian teknis yang akan dilakukan antara lain melakukan uji bahan dari sisa-sisa kebakaran di laboratorium forensik milik jurusan Teknik Sipil, mencari tahu darimana pusat api muncul, mengetahui seberapa tinggi derajat suhu dan terbakarnya material yang ada. Selain itu, juga mengetahui bagian-bagian mana saja yang masih bisa diselamatkan, serta memberikan rekomendasi apakah bangunan tersebut harus dibongkar total ada hanya renovasi sebagian.

“Kalau menurut saya pribadi sebagai seorang insinyur teknil sipil, bangunan yang sudah terbakar lebih dari 24 jam seharusnya dibongkar semua, sebab untuk penguatan konstruksi akan lebih mahal lagi biayanya,” tandas Probo, panggilan akrab pria yang juga masih menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) ini.

Sementara itu, tim ini sudah mengambil sejumlah sampling bahan dari bangunan Pasar Turi yang terbakar tersebut. “Kami akan lakukan pengambilan sampling bahan ini sampai Minggu (5/8) malam nanti, karena Senin (6/8) depan sudah harus melaporkan ke Wali Kota untuk bantu memberikan arahan selanjutnya,” terang Muji Irmawan.

Bahan bangunan yang sudah diambil untuk dijadikan sampling di antaranya adalah beton sebanyak 27 meter kubik dari mulai yang kondisi kerusakannya ringan hingga berat. “Beton ini diambil dari bangunan yang terbakar mulai dari tahap I, I, II, dan di bagian bangunan Ramayana,” imbuh Kepala Laboratorium (Kalab) Beton Teknik Sipil ini.

Selain itu juga dilakukan tes hammer untuk mengetahui mutu atau kekuatan beton. Tes ini untuk memberikan rekomendasi tingkat renovasi yang harus dilakukan terhadap maisng-masing bangunan. ”Jadi dengan mengetahui mutu beton pada bangunan, kita bisa tahu apakah bangunan itu masih layak dipertahankan atau tidak,” ujarnya. Menurut Probo, kajian yang dilakuka oleh tim ITS untuk meneliti kebakaran di Pasar Turi ini dimungkinkan memakan waktu sebulan.(Humas/jie)

Berita Terkait