Salah seorang anggota tim dewan juri yang juga Puteri Indonesia 2004, Artika Sari Devi, di Jakarta, Sabtu, mengungkapkan bahwa sosok Putri yang mungil tampak menonjol dan percaya diri mengikuti berbagai kegiatan yang padat sejak pagi hingga malam hari.
"Dia memiliki wawasan yang luas, penampilannya luwes, dan selalu melontarkan pertanyaan-pertanyaan cerdas selama masa pembekalan berlangsung," ujarnya.
Tika, sapaan akrab Artika Sari Devi yang Putri Indonesia 2005, juga memuji aura kecantikan Putri yang memancar indah sepanjang acara Malam Grand Final Pemilihan Puteri Indonesia 2007 di Balai Sidang Jakarta, Jumat (3/8).
"Auranya memancar indah, cara dia menjawab pertanyaan dari juri juga sangat bagus, pokoknya semua kriteria seorang puteri ada pada dirinya," kata kekasih musisi Baim itu.
Sementara itu, Ketua Dewan Juri, Kusumadewi Sutanto, mengatakan bahwa Putri adalah sosok yang selama mengikuti karantina tergolong aktif dalam berbagai kegiatan.
"Dalam penilaian harian Putri menunjukkan kemampuan membawa diri yang baik, dia menjawab pertanyaan juri dengan cermat dan pada malam grand final ia memberi jawaban-jawaban dengan penuh percaya diri," ujar Kusumadewi yang telah beberapa tahun menjadi juri dalam ajang tersebut.
Putri terpilih sebagai Puteri Indonesia 2007 dalam Malam Grand Final Pemilihan Puteri Indonesia 2007 setelah bersaing ketat dengan dua kandidat lainnya pada babak tiga besar, Duma Riris Silalahi (Sumatera Utara) dan Ika Fiyonda Putri (DKI Jakarta 4).
Kemampuan Putri menjawab pertanyaan dewan juri pada babak tiga besar tampak mencuri perhatian para juri yang terdiri dari pakar di berbagai bidang. Kecerdasan mahasiswi semester empat Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya tersebut terpancar ketika ia menjawab pertanyaan juri dengan singkat dan lugas.
Putri berhasil mengalahkan 35 finalis dari berbagai daerah di Indonesia. Langkah awalnya dalam Malam Grand Final Pemilihan Puteri Indonesia 2007 berawal saat ia terpilih masuk dalam 10 besar.
Pada babak 10 besar terpilih Duma Riris Silalahi (Sumatera Utara), Ika Fiyonda Putri (DKI Jakarta 4), Elvaretta Nathania Gunawan (Jawa Tengah), Putri Raemawasti (Jawa Timur), Tri Handayani (DKI Jakarta 2), Milfa Yeni (Sumatera Barat), Yuli Ramadayanti (Kalimatan Barat), Fitri Adityasari (DKI 3), Christy Anggeline Jawiraka (Papua), dan Putri Widyasari (DKI Jakarta 5).
Jumlah itu kemudian mengerucut menjadi tiga besar setelah 10 besar finalis mendapat masing-masing satu pertanyaan dari dewan juri. Pertanyaan yang dilontarkan diantaranya seputar bagaimana finalis memandang hidup, pengetahuan tentang pemanasan global, kampanye anti narkoba, kekuatan diri seorang wanita, serta tentang nilai-nilai persahabatan.
Dari 10 besar itu terpilih tiga besar, yakni Putri Raemawasti (20), Duma Riris Silalahi (23) dan Ika Fionda Putri (19). Dalam babak penetuan akhir ini mereka mendapat pertanyaan yang sama yakni tentang perbedaan arti "Pahlawan" dan "Pengecut".
Berdasarkan penilaian secara keseluruhan (mulai karantina hingga grand final), dewan juri akhirnya menetapkan Putri dari Jawa Timur meraih gelar Puteri Indonesia 2007, Duma sebagai Runner Up Pertama, dan Putri dari DKI Jakarta 4 menjadi Runner Up II.
"Agak alot proses penilaiannya, susah juga memilih. Tapi, saya akhirnya lega karena dewan juri telah memutuskan satu orang pemenang," demikian Artika Sari Devi. (*)
Surabaya, ITS News – Kenyamanan dan fungsionalitas menjadi aspek utama dalam desain bangunan yang ramah lingkungan, tak terkecuali bagi
Kampus ITS, Opini — Kontribusi ibu di dalam tumbuh kembang anak merupakan aspek yang krusial, terutama bagi mahasiswa baru
Kampus ITS, ITS News — Menyokong antisipasi terjadinya bencana serta terus berupaya mengedukasi masyarakat, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui
Kampus ITS, ITS News — Transisi menuju energi terbarukan menjadi fokus utama demi lingkungan yang berkelanjutan. Mendukung hal tersebut,