ITS News

Jumat, 27 September 2024
11 Agustus 2007, 03:08

ITS kenalkan Smart Card

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

”Untuk penerapan SCIN ini tentunya masih perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat. Karena tak semua masyarakat siap memanfaatkannya dengan baik,” papar dosen Fakultas Teknologi Informatika (FTIf) ITS ini saat pengenalan SCIN di Rektorat ITS, kemarin (10/8).

Sebagai langkah awal untuk memberikan edukasi, ITS menggandeng Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) sebagai pengguna kartu identitas. ”Saat ini kami memang masih mendiskusikan penggunaan smart card di kalangan anggota koperasi, kemungkinan nantinya akan diterapkan lebih dulu pada Koperasi Petani,” jelas Adi Sasono, Ketua Umum Dekopin yang juga hadir di Rektorat.

Mantan Menteri Koperasi ini mengatakan bahwa dengan menggunakan SCIN, para petani bisa saling berdiskusi atau pun bertukar informasi. ”Seperti saling menginfokan harga hasil kebun di pasaran, harga pupuk ataupun bibit tanaman. Sehingga mereka juga bisa sharing tentang permasalahan yang dihadapi,” tuturnya mencontohkan.

Diungkapkan Adi Sasono, saat ini anggota Koperasi Petani di Indonesia mencapai 21 juta orang. Sehingga keberadaan kartu pintar ini diharapkan bisa lebih mempermudah komunikasi di antara mereka. Namun ke depan, menurutnya, diharapkan semua koperasi bisa memanfaatkan teknologi kartu pintar tersebut. Terlebih saat ini Dekopin juga telah mengujicobakan sistem online di kalangan Koperasi Nelayan di Jawa Tengah yang dinamakan Koperasi Indonesia Seluler. ”Sekarang ini tanpa digitalisasi, ekonomi kerakyatan tetap akan terpuruk kondisinya,” tandas Adi Sasono yang juga menyempatkan diri berkunjung ke JICA Predict ITS. Saat ini, Indonesia memiliki 134 ribu koperasi dari berbagai bidang yang berada di bawah pengawasan Dekopin dengan jumlah anggota sebanyak 30 juta orang.

Menurut Fajar Baskoro, selain dengan Dekopin, pihaknya juga mengembangkan SCIN ini dengan Pikti-ITS dan komunitas dari Ilmu Komputer.com. ”Kartu ini nantinya bisa diwujudkan dalam bermacam-macam fungsi sesuai lembaga yang menggunakannya, tapi programnya tetap sama,” beber Direktur Research Institute for Web and Mobile Application (RIMA).

Fajar menargetkan tahun 2007 ini proses edukasi kepada masyarakat bisa diselesaikan. Sehingga pada tahun 2008 sudah bisa diterapkan secara keseluruhan di semua tempat. Nantinya, untuk mendapatkan SCIN, masyarakat cukup datang ke kantor pos terdekat dan membeli kartu Syar’i dari Bank Muamalat seharga nilai yang dipilih. Nominal tersebut dapat dipakai langsung di tempat-tempat yang telah memiliki SCIN reader.

Sementara itu, Pembantu Rektor IV ITS Ir Eko Budi Djatmiko MSc PhD mengatakan bahwa ITS akan mendukung sepenuhnya penerapan SCIN di masyarakat ini. Terutama yang terkait dengan masalah pendidikan. Sedangkan dengan Dekopin, ITS juga berencana melakukan kerjasama untuk mengembangkan sistem informasi tersebut lebih lanjut. ”Dalam sebulan ini, kami usahakan penandatanganan MoU itu sudah bisa ditandatangani,” ujarnya. (humas/ftr)

Berita Terkait