Saat ini, ITS telah mengembangkan sistem manajemen konten berorientasi objek pembelajaran, dan mengintegrasikannya pada platform Moodle. Integrasi CMS atau Konten Manajemen Sistem pada Moodle yang diisi dengan konten yang konforman terhadap Sharable Content Object Reference Model (SCORM) atau semacam kumpulan spesifikasi dan standar untuk konten E-Learning mampu menghasilkan sebuah sistem E-Learning dengan kemampuan Sharability, Reusability, interoperability.
Menurut Suyanto ST MT selaku Ketua Panitia Lokakarya sekaligus Penyaji, sistem itu yang menjadi cikal bakal lahirnya Sharable and Reusable E-Learning (SHARE) ITS. Sistem ini didukung dengan sistem Manajemen Konten Berorientasi objek Pembelajaran dan Repository Objek Pembelajaran.
“Mekanisme Share and Resue ini terbukti dapat diandalkan untuk mempercepat pengembangan konten E-Learning, sehingga SHARE ITS mampu menjadi sistem E-Learning berkonten melimpah dan menjangkau audiens yang luas,” tambah Suyanto lagi.
Lokakarya sosialisasi ini sendiri merupakan kelanjutan dari program Hibah Kompetisi INHERENT K-1 tahun 2006. Lokakarya ini bertujuan untuk mensosialisasikan manajemen perkuliahan dan konten modul pembelajaran berbasis E-Larning dan distance learning pada SHARE ITS. Sasarannya adalah para pimpinan perguruan tinggi akademik, staf pengajar dengan pembelajarannya berbasis IT dan staf IT yang mendukung pembelajaran berbasis IT.
Hasil akhir yang diharapkan hendaknya seluruh staf pengajar wajib untuk mengup-load kenten modul pembelajaran ke http://share.its.ac.id yang berada di lingkungan ITS dan jarigan INHERENT. (Zn/th@)
Kampus ITS, ITS News — Banyaknya persoalan sampah di Indonesia menimbulkan berbagai dilema masyarakat. Oleh karena itu, tim Kuliah
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus mendukung kemajuan teknologi dan pendidikan Indonesia. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Tim riset kendaraan hemat energi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melebarkan sayapnya di kanca
Kampus ITS, ITS News — Kesejahteraan tenaga pendidik, khususnya guru honorer, di Jawa Timur masih membutuhkan perhatian serius. Menyadari pentingnya