BEM FTI ITS bekerjasama dengan Toyota mengadakan sosialisasi teknologi hybrid yang ramah lingkungan. Rangkaian kegiatan yang digelar Kamis (30/8) ini dikemas dalam Acara Alumni Back to Campus, Roadshow Toyota Prius – Antisipasi Global Warming, serta Forum diskusi Going Future with Hybrid.

Ditemui di sela acara sharing session, Presiden BEM FTI, Eko Prasetyawan mengatakan sebenarnya acara ini ditujukan Toyota untuk menjaring bibit unggul di ITS. ”Mereka melakukan rekruitment karyawan dan mencari resources mahasiswa yang akan dijadikan peserta magang untuk ditempatkan di perusahannya,” ungkap mahasiswa jurusan Teknik Kimia angkatan 2005 ini.

Setelah forum sharing, kegiatan berlanjut pada uji coba test drive mobil Prius yang mengusung teknologi Hybrid. ”Nanti siang pak Rektor, PD III FTI serta kajur dan jajaran birokrasi ITS akan mencoba test driving, start nya di depan gedung Rektorat. Sore harinya baru panitia dan teman-teman mahasiswa boleh mencobanya,” tandas mahasiswa yang akrab disapa Eko ini.

Rute yang digunakan untuk uji coba ini adalah halaman gedung Rektorat – parkir mobil depan masjid Manarul Ilmi – taman alumni – lalu kembali ke Rektorat. ”Satu penguji per putaran kira-kira 5-10 menit,” jelasnya.

Selain kuliah dan test driving, nantinya akan diserahkan sebuah mesin Kijang kepada ITS. ”Besoknya kita ada konvoi kampanye anti global warning melalui leaflet dan pamflet, startnya di kampus ITS,” ujar Eko.

Sementara itu, Presiden Direktur Toyota, Johnny Darmawan menjelaskan terkait dengan alumni Back to Campus di ITS. Kegiatan yang mendukung pengembangan potensi anak negeri dan pembangunan lingkungan sosial ini berisikan acara ramah tamah antar alumni ITS yang telah bergabung di Toyota serta tukar pikiran mengenai dunia pendidikan dan industri.

”Inti dari program ini adalah sharing knowledge antar industri dan dunia pendidikan, dan dengan bantuan para alumni yang datang ke almamaternya ini, diharapkan mahasiswa lebih awas terhadap perkembangan teknologi. Melalui kegiatan ini pula kami ingin menjembatani dunia pendidikan dengan dunia kerja,” tutur Johnny. (th@/asa)