ITS News

Jumat, 27 September 2024
01 September 2007, 12:09

Penyuluhan Narkoba Bagi Wali Mahasiswa

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pertemuan rutin Ikoma yang digelar tiap tahun bagi orang tua mahasiswa baru ini memang dijadikan sarana untuk lebih mengakrabkan diri dengan civitas ITS. Selain itu juga untuk memberikan gambaran kepada mereka tentang seluk-beluk ITS termasuk program-programnya ke depan. Diharapkan para wali mahasiswa baru tersebut bisa mempercayakan pendidikan putra-putrinya di salah satu kampus terbesar di Indonesia ini.

Tak sekedar acara ramah-tamah, tahun ini ITS mengundang Kasat Binluh Ditserse Polda Jatim, AKBP Dra Aziza Hani MM. Di hadapan ribuan orang tua mahasiswa baru, Aziza memberikan penyuluhan tentang bahaya berikut penanggulangan penyalahgunaan narkoba.

Dalam penjelasannya, Aziza mengatakan ada berbagai jenis narkoba dan zat adiktif yang selama ini beredar di masyarakat. Begitu juga macam-macam modus operandi peredaran maupun hal-hal yang harus diwaspadai orang tua terhadap anak-anaknya. ”Sekarang ini banyak sekali modusnya, yang terbaru ditemukan modus peredaran dengan cara tukar sandal seperti yang ditemukan di Rutan Medaeng,” terang alumni Unesa ini.

Tak lupa, Aziza juga mengingatkan orang tua untuk mencarikan tempat-tempat kos yang aman bagi putra-putrinya. Sebab, lanjutnya, salah memilih tempat kos akan memberikan pengaruh lingkungan yang buruk dan dapat mengarah pada penggunaan narkoba.

Karena jumlah undangan cukup besar, yakni sekitar tiga ribu orang, pertemuan pun dilaksanakan dalam shift. “Apalagi kapasitas
di Graha ini cuma 1800 kursi, makanya ini juga alasan kita membanginya dalam dua shift,” tutur Sugeng, salah satu panitia. Sesi pertama pada pukul 08.00-10.00 untuk FMIPA, FTSP, dan FTK. Sedangkan sesi kedua pada pukul 10.00-12.00 diperuntukkan untuk FTI dan
FTIf.

Evaluasi Pada Tahun Pertama Kuliah
Dalam sambutannya, Rektor ITS Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD mengingatkan bahwa tahun pertama kuliah merupakan masa rawan, karena merupakan masa peralihan dari SMA ke perguruan tinggi. “Karena itu harus benar-benar mendapat perhatian lebih ekstra, sehingga untuk selanjutnya tidak lagi salah melangkah hingga lulus nanti,” tutur Probo.

Nantinya, papar Probo, ITS akan mengevaluasi hasil akademik mahasiswa baru pada setahun pertama kuliah mereka. Bila ternyata di tahun pertama tidak dapat lulus 18 SKS dan Indeks Prestasi (IP) kurang dari 2,00, maka dengan terpaksa mahasiswa tersebut akan diminta untuk Drop Out. ”Karena itu, kalau sudah masuk di ITS, orang tua juga harus bisa mengingatkan putra-putrinya untuk belajar dengan sungguh-sungguh,” tegas Probo.

Sharing di Jurusan
Setelah mendapatkan pengarahan, para orang tua kemudian mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi di jurusan masing-masing. Di luar Graha, tampak beberapa karyawan dan mahasiswa dari tiap jurusan siap mengantar.

Namun ternyata tidak semua jurusan mengadakan diskusi tersebut. “Tidak semua jurusan mengadakan forum ini, ya tergantung kebijakan jurusan,” terang Sugeng, salah satu panitia acara. (th@/humas/ftr)

Berita Terkait