Ir Mudji Irmawan MS selaku pembentuk tim, menyatakan ITS Sabtu (1/9) atau sesaat setelah longsor terjadi, telah diminta oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur untuk mengirimkan ahli-ahlinya. "Memang semuanya harus cepat karena ini kondisi darurat," terang Mudji. Menurutnya, tanpa diminta pun ITS sudah berkomitmen siap sedia menyumbangkan pikiran dalam kasus-kasus bencana di tanah air. Apalagi selama ini ITS sudah menjalin kerjasama dengan pemprov Kaltim.
Begitu diminta, Mudji segera menyiapkan anggota tim yang akan diberangkatkan. Sesuai dengan kebutuhan di lokasi bencana, Mudji menyiapkan tim yang terdiri dari empat orang tersebut. "Komposisinya memang yang dibutuhkan adalah ahli konstruksi beton, drainase, kontruksi tanah, dan kondisi lingkungan," tambahnya.
Seperti diketahui, tanah longsor di Balikpapan terjadi Sabtu (1/9) pukul 06.00 WIB. Musibah tersebut menyebabkan ruas Jalan RE Martadinata terputus. Selain merenggut korban jiwa, musibah itu juga membuat belasan rumah di sekitar lokasi ambruk. Saat itu juga, ITS dan Pemprov Kaltim segera berdiskusi untuk menentukan tim yang akan dikirim ke Balikpapan.
Menurut Mudji, kondisi ini disebabkan curah hujan yang cukup deras di wilayah Kaltim beberapa saat terakhir ini. Meningkatnya curah hujan ini berimbas pada pertambahan volume sungai dan pembesaran aliran arus. Selain kondisi cuaca, longsor yang merenggut korban jiwa ini diperkirakan karena kurangnya kesadaran masyarakat terhadap tanda-tanda teknis yang ada. "Mestinya secara teknik tanda-tanda terjadinya longsor itu pasti ada, hanya mungkin tidak diperhatikan," tambahnya.
Mudji menyatakan tim ITS ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi teknis untuk mengatasi masalah tersebut. Termasuk salah satunya mencarikan alternatif lokasi baru bagi jalan dan jembatan darurat. "Jangan sampai sudah dibangun jembatan darurat tapi di tempat yang rawan longsor," tegasnya.
Mudji percaya tim yang dibentuknya ini dapat bekerja secara optimal dalam memberikan rekomendasi teknis di Balikpapan. Mudji juga menegaskan tim akan tetap berada disana hingga masalah terpecahkan. (humas/ftr)
Kampus ITS, ITS News — Guna mendukung penggunaan kendaraan listrik atau electrical vehicle (EV) di Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kampus ITS, ITS News — Kebijakan pemerintah untuk menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen telah memicu
Kampus ITS, ITS News – Tim MedPhy.Edu Laboratorium Fisika Medis dan Biofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan Fantom
Kampus ITS, Opini — Dengan kemajuan teknologi di era modern ini, media sosial kini telah menjadi bagian integral dalam kehidupan