Menjatuhkan pilihan di jurusan Perencanaan Wilayah Kota ITS untuk meneruskan jenjang pendidikan formalnya, tampaknya menjadi pilihan yang sangat tepat. Terbukti dengan kemampuannya dalam bidang urban planning begitu menguasai. Hal ini terlihat dari prestasi akademik yang diraihnya hingga akhir mendapat prdeikat dengan pujian, cumlaude.

Selain itu, bukti kesenangannya terhadap bidang urban planning juga ditunjukkan lewat berbagai tulisannya. Puluhan tulisannya telah dibuatnya terkait dengan bidang urban planning. Lewat tulisannya itu pula, mahasiswi kelahiran Jember ini kerap kali memenangkan perlombaan karya tulis dan menjadi pemakalah di beberapa seminar nasional.

Myrna mengaku, kesenangannya dalam menulis karya ilmiah mulai muncul setelah menjalani perkuliah di jurusan Perencanaan Wilayah Kota ITS selama beberapa semester. “Awalnya waktu semester empat saya suka menulis artikel tentang urban planning. Memang di jurusanku sudah semacam terkondisikan dengan yang namanya menulis ilmiah. Banyak sekali tugas yang mengharuskan mahasiswanya menulis dan melakukan riset,” ujar mahasiswi bernama lengkap Myrna Augusta Aditya Dewi.

Ada salah satu karya tulisnya yang pernah mendapatkan banyak perhatian hingga memenangkan di empat tempat perlombaan. Karya tulisnya itu berjudul Penataan Berbasis Ekologi: Konsep Urban Farming dan Roof Garden Dalam Mengatasi Pencemaran Udara di Surabaya. Ide yang ditawarkan begitu relevan hingga memenangkan di lomba karya tulis bidang sosial tingkat regional C (Jawa Timur, Bali, NTT, dan NTB) 2006 dan juara satu dalam lomba karya tulis PIMNAS 9 di UMM Malang.

“Kebetulan waktu itu tidak syarat yang menghalangi. Setelah juara di tingkat ITS, saya coba ikutkan di tingkat regional C. Dan akhirnya juga mendapat sambutan hingga menjadi juara. Sampai akhirnya saya ikutkan di tingkat nasional dalam PIMNAS 9, ternyata juga menang,” tutur Myrna.

Hobi menulisnya bermula sejak duduk di bangku sekolah. Waktu itu, perempuan yang saat ini menjadi editor jurnal jurusan Perencanaan Wilayah Kota ITS ini memulainya dengan menulis puisi. “Pernah saya tampil di balai kesenian Cak Durasim. Kebetulan saya membawakan pentas musikalisasi puisi,” kata Myrna.

Pengalaman berorganisasi tampaknya tak begitu saja dilupakan. Selain dikenal sebagai mahasiswi berprestasi, perempuan yang hobi menonton bola ini juga dikenal sebagai aktivis organisasi. Kenyataan itu diwujudkannya dengan menjadi perintis terbentuknya Himpunan Mahasiswa Planologi (Hima PL) dan menjadi kepanitian dalam berbagai acara. “Kebetulan saya termasuk angkatan perintis (angkatan 2003, red), karena jurusan PWK ITS sendiri baru berdiri tahun 2002. Saya sendiri termasuk dalam tim yang membuat AD/ARTnya himpunan,” kata Myrna.

Keinginannya dalam mengembangkan ilmu urban planning membuatnya bercita-cita menjadi seorang dosen. Untuk itu, rencananya setelah lulus S1 akan terus melanjutkan studinya di program master. “Saya gak mau ilmu yang sudah saya pelajari hilang dan tidak berkembang. Rencananya saya mau terusin kuliah ke S2 ke Australia atau Eropa, tergantung nanti dapat beasiswa yang mana,” papar Myrna mengakhiri wawancara dengan ITS Online.(han/rif)