ITS News

Jumat, 27 September 2024
12 September 2007, 12:09

ICTS 2007 Hadirkan Pembicara Tiga Negara

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Seminar ICTS merupakan acara tahunan yang diadakan Jurusan teknik Informatika ITS tentang dunia Teknologi Informasi. Ketiga pembicara yang hadir dalam seminar di Graha Sepuluh Nopember Selasa (11/9) kemarin adalah Prof Tomonori Aoyama dari Keio University Jepang, Prof Dr Benyamin Kusumo Putro dari Universitas Indonesia dan Prof Abdul Hanan Abdullah dari Universiti Teknologi Malaysia.

Seminar ini dibuka oleh Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD. Dalam sambutanya, Rektor menyambut baik diadakannya seminar ICTS. Menurutnya seminar ini merupakan salah satu pencapaian ITS di bidang ICT (information and communication technology). "ICT di Indonesia pun kini tidak bisa dianggap remeh lagi,” terang Probo.

Sebagai sebuah seminar internasional, para pembicara di ICTS menggunakan bahasa Inggris dalam presentasinya. Demikian juga para peserta seminar ketika memberikan pertanyaan kepada para pembicara. Terlebih peserta maupun pembicara tak hanya datang dari Indonesia.

Selain bisa diikuti di Graha Sepuluh Nopember, seminar ICTS juga disiarkan secara teleconference ke beberapa perguruan tinggi di Indonesia bagian timur seperti Universitas Mataram dan Universitas Cendrawasih.

Dalam presentasi pertama, Prof Tomonori Aoyama menjelaskan tentang konsep Next Generation Network (NGN) dan New Generation Network (NWGN). Dengan konsep baru ini, ungkapnya, jaringan akan seluruhnya menggunakan jaringan non-IP (post IP network) dan prasarana Photonic Network seperti fiber optics. Peneliti yang juga anggota Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) ini mengungkapkan bahwa dengan konsep baru tersebut kecepatan transfer data bisa ditingkatkan hingga hitungan puluhan tera bit tiap detiknya, yakni sekiar sejuta kali kecepatan transfer internet saat ini.

Pada sesi kedua, pakar dari Universitas Indonesia Prof Benyamin Kusumo Putro menyajikan tema tentang pengenalan Bau Campuran dengan menggunakan pendekatan Fuzzy. Menggunakan teknik yang dikenalkan oleh Benyamin ini, manusia bisa menggunakan sensor elektronik untuk mengenali bau-bau dari campuran senyawa seperti bau bunga, parfum, alkohol dan sebagainya. Aplikasi ini merupakan salah satu terapan dari bidang Pattern Recognition (Pengenalan Pola).

Sebagai pembicara ketiga dari Malaysia, Prof Abdul Hanan Abdullah membawakan tema tentang ad hoc networking. Ini adalah konsep jaringan yang ada untuk satu tujuan tertentu, misalnya Dalam presentasinya ini, ia menekankan pentingnya kemanan di jaringan.

Kegiatan seminar ICTS juga mendapat sambutan baik dari para peneliti di luar negeri. ”Tahun ini ada tujuh paper dari Myanmar, empat dari Malaysia, empat dari Jepang dan dua dari Iran,” jelas Wahyu Suadi SKom MKom, ketua panitia seminar ini.

Dalam seminar ini tercatat 67 tulisan ilmiah yang dipresentasikan. Topik yang dibahas dalam seminar kali ini pun cukup beragam. ”Tema yang masuk ada tentang Pengenalan Pola, Soft Computing, Image Processing dan Software engineering,” ungkap Dosen Teknik Informatika ini.

Rencananya seminar ini akan diadakan kembali tahun depan, ”Ini memang agenda tahunan dari jurusan. Tapi tahun depan diadakan akhir Agustus, kita ajukan karena menyesuaikan dengan puasa.”(rif/ftr)

Berita Terkait