Ditemui di sela-sela rangkaian acara, Ahmad Fathir Wicaksono selaku Koordinator Stering Commite mengatakan Pesantern Ramadhan Mahasiswa (PRM) merupakan langkah support system terhadap mentoring. Selain pembekalan ilmu agama kekinian yang diberikan selama dua hari tersebut, PRM juga memback-up mahasiswa baru agar tetap eksis mengikuti kegiatan mentoring.
Selanjutnya, pria yang biasa disapa Fathir ini juga menjelaskan dipilih-nya kegiatan ini saat Ramadhan karena merupakan momen untuk melakukan kegiatan positif. “Ramadhan juga saat tepat untuk membina orang-orang yang ingin berubah, yang tidak baik menjadi baik, yang sudah baik menjadi lebih baik lagi,” tambah Fathir
Mengusung tema Jadikan Ramadhan sebagai Momentum Perubahan diri Menuju Kehidupan Islami, PRM tidak terlalu mengusung materi berat. Selama dua hari, materi yang disampaikan masih seputar kepemudaan dan beberapa fiqh ringan namun berkualitas.
Pada hari pertama, PRM dibuka dengan materi Ramadhan Never Die yang dibawakan oleh Adha Sanusi dari Pusat Dakwah YDSF. Selanjutnya, peserta dibagi per-gugus dan dibawa ke ruangan yang tersebar di tiap jurusan agar lebih mengefektifkan penyampaian materi. Selepas Ashar, peserta mendapatkan materi Problematika Umat dan Peran Pemuda yang mengundang pembicara dari Polda Jatim yang menangani urusan Narkoba.
Hari kedua, terdapat materi Sains Teknologi dalam Al-Quran yang disusul dengan materi Pergaulan. Terakhir, peserta diminta untuk menyelesaikan soal-soal UTS mentoring.
“Adapun output yang diharapkan dari peserta yaitu agar mereka tetap semangat untuk mengikuti mentoring dan tidak ada rasa alergi terhadap mentoring,” pungkas Fathir. (Zn/th@)
Kampus ITS, ITS News — Banyaknya persoalan sampah di Indonesia menimbulkan berbagai dilema masyarakat. Oleh karena itu, tim Kuliah
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus mendukung kemajuan teknologi dan pendidikan Indonesia. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Tim riset kendaraan hemat energi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melebarkan sayapnya di kanca
Kampus ITS, ITS News — Kesejahteraan tenaga pendidik, khususnya guru honorer, di Jawa Timur masih membutuhkan perhatian serius. Menyadari pentingnya