ITS News

Sabtu, 28 September 2024
03 Oktober 2007, 09:10

TOEFL Kini Diganti ITS Test-EFL Version

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sosialisasi ITS Test-EFL Version sebagai penggantian syarat kelulusan dilakukan Selasa (2/10) di Auditorium Pascasarjana. Dihadiri puluhan mahasiswa ITS baik tingkat S1 maupun S2, yang notabene akan lulus; acara ini mendatangkan Prof Dr Ir Arif Djunaidy MSc selaku Pembantu Rektor 1 ITS serta Dra Lubna Algadrie Dipl TEFL MA sebagai Direktur Pusat Bahasa ITS.

Dalam penuturannya, Prof Dr Ir Arif Djunaidy MSc, mengatakan bahwa mahasiswa tak perlu ragu atas kebijakan yang diputuskan oleh Senat dan Rektor. “Menurut peraturan akademik tahun 2004, tes bahasa Inggris TOEFL merupakan salah satu syarat kelulusan bagi mahasiswa ITS,” ungkapnya.

Pembantu Rektor I ITS ini pun menandaskan, Senat ITS pun membuat keputusan baru pada tahun 2007. “Kalau mahasiswa sudah lulus bahasa Inggris lanjut, maka ini sudah diekivalensikan ke TOEFL, sehingga nilainya sudah terpenuhi dan mahasiswa tidak perlu ambil TOEFL lagi,” papar Arif.

Namun, menuruy Arif kondisi sekarang menunjukkan bahwa TOEFL banyak digunakan di berbagai Negara. “Karena TOEFL sangat laris di pasaran, maka sekarang dibuat hak cipta. Nah untuk menggunakannya butuh biaya besar, bayarnya mahal, sekitar 1,2 juta rupiah per orang,” tutur Arif.

Untuk itu, inilah yang menjadikan alasan ITS tidak menggunakan TOEFL lagi dan menggantinya dengan ITS Test-EFL Version. ”Tetapi kita masih memakai patokan 450 sebagai nilai kelulusan, sesuai kurikulum. Dan yang lulus bahasa Inggris lanjut akan tetap diekivalensi ke ITS Test-EFL Version,” tambah Arif.

Senada dengan Arif, Dra Lubna Algadrie Dipl TEFL MA pun menjelaskan akan pentingnya uji kemampuan bahasa Inggris. ”Sekarang bahasa Inggris bukan hanya sebagai bahasa International tapi juga bahasa pertama ilmu pengetahuan,” ungkapnya.

Selama ITS menerapkan syarat TOEFL beberapa tahun terakhir membuat Lubna berbangga. ”Saya bangga, satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yaitu ITS yang 95 persen wisudawannya sudah lulus TOEFL melampaui nilai 450. Sedangkan yang tidak lulus hanya 5 persen, dimana yang 60 persennya dari mahasiswa S2,” papar Lubna.

Alumni Sidney University of Australia ini pun juga bangga karena hal lain. ”Di ITS ini kita lebih untung selain dipersyaratkan juga difasilitasi, barangkali ITS adalah satu-satunya juga yang mensubsidi 2000 mahasiswa per tahun untuk kursus English gratis, ” pungkas Lubna disambut tepuk tangan meriah mahasiswa yang hadir. (th@/rif)

Berita Terkait