ITS News

Jumat, 27 September 2024
25 Oktober 2007, 14:10

Rancang Surabaya Jadi Metropolitan Area

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dalam penjelasannya, Kasubdit Penataan Lingkungan wilayah I Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan, Ir Adjar Prayudi MCM MS, mengatakan bahwa Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan masalah umum yang terjadi di kota. “Harusnya kota sehat memenuhi 70 persen ruang hunian dan 30 persen RTH,” ungkapnya. Di Surabaya sendiri telah mengalami degradasi kualitas lingkungan, semisal melalui korosi, pencemaran air tanah, macet serta kebakaran.

Senada dengan itu, Prof Ir Johan Silas, guru besar ITS menuturkan, tata ruang di kota Surabaya pun tidak nyaman dan ramah lingkungan. “Bagaimana nanti pada tahun 2015, padahal tingkat konsumsi lahan sudah melebihi kapasitas?” tanya dosen yang akrab disapa Silas ini.

Sementara di sisi lain, Johan Silas juga mengungkapkan prospek Surabaya Metropolitan Area (SMA) di masa mendatang. “Konsep pengertian SMA bukan gabungan daerah urban, tapi merupakan kawasan yang struktur fisik nya berkembang saling terkait sejalan ekonomi,” tandas pria berkacamata ini.

Pada abad 21, imbuhnya, Surabaya Metro mengalami perkembangan pesat, seperti kawasan industri yang telah mencapai daerah Pandaan (bagian selatan), Mojokerto (Timur) dan Pasuruan-Probolinggo (Timur) serta Tuban di kawasan barat laut. “Gugusan kawasan ini dinamakan Mega Urban Surabaya, dimana perkembangan fisik dan ekonomi saling terkait dengan menggunakan Surabaya sebagai inti,” paparnya.

Perjalanan penataan ruang, lanjut Silas, yang dilakukan Surabaya pada saat memasuki orba memang merupakan pola ampuh, tapi belum terakomodasi baik dengan UU no 26 tahun 2007. “Untuk itu, ke depan Surabaya harus berani tanggapi tantangan dengan jiwa ciri khas arek egaliter, progresif dan jujur,” harap Silas. (th@/rif)

Berita Terkait