Sekitar 13 orang peserta training internasional ini berasal dari 11 negara berkembang di kawasan Asia–Afrika. Mereka terlihat cukup serius mengikuti pembukaan training IT internasional bertajuk “The 1st International Training Course On Information Technology- based for Electric Engineering Education” yang akan berlangsung selama sebulan ke depan.
Pembantu Rektor I ITS bidang akademik Prof Dr Arief Djunaedy MSc dalam sambutannya sekaligus secara resmi membuka ITC 2007, menyampaikan kebanggaannya kepada PENS yang telah ditunjuk sebagai tempat penyelenggaraan training serupa berturut-turut sejak tahun 1993. "Hal ini merupakan salah satu langkah awal ITS menuju Kampus bersertifikasi internasional (International Recognition),” ujarnya bangga.
Ditemui di tempat terpisah, Direktur PENS Dr. Ir. Titon Dutono, M.Eng mengatakan, pelaksanaan Pelatihan ini tidak lepas dari kerjasama Selatan-selatan yang telah terbina selama ini antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang, melalui JICA (Japan International Cooperation Agency). "Ke depan, selain hasil pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik di Negara asal peserta, lebih lanjut akan terjalin hubungan yang baik dan harmonis antara negara-negara di Asia dan Afrika”, ungkap Titon.
Mr Suzuki, perwakilan Konjen Jepang di Surabaya juga mengungkapkan pelatihan ini sebagai bentuk kontribusi Pemerintah Jepang dalam mengupayakan pengembangan sumber daya manusia di kawasan Asia Afrika. Sehingga, diharapkan pasca pelatihan ini secara konten, setelah para peserta ini kembali ke Negara asalnya banyak ilmu yang bermanfaat yang dapat diambil oleh negara-negara itu untuk mengembangkan dan membangun IT di negaranya disamping terbentuk ikatan social secara global yang akhirnya dapat lebih menyatukan masyarakat di dunia ketiga.
Sementara itu, Pelaksanaan training hari pertama kemarin siang menggunakan ruang Laboratorium Computer Interface di lantai 3 Gedung Baru PENS. Ke-13 orang peserta dari negara-negara di kawasan Asia dan Afrika mendapat pelajaran pertama yang tidak mereka kira. Hari pertama, bukanlah tentang IT, melainkan pelajaran perkenalan budaya dan bahasa yang disajikan oleh Susi Harliani, staf pengajar UPT Bahasa PENS. Susi menyajikan beberapa contoh budaya Jawa Timur dan kebiasaan- kebiasaan umum masyarakat Surabaya.
Beberapa saat kemudian dilanjutkan sesi materi Bahasa Indonesia. Suasana kelas menjadi riuh. Banyak di antara peserta berusaha memahami Bahasa Indonesia dengan menirukan perkataan yang diucapkan oleh pemateri, seperti “Selamat Pagi”, “Berapa banyak”, “Pergi ke…” , dan lain-lainnya.(HUMAS PENS/asa)
Kampus ITS, ITS News — Banyaknya persoalan sampah di Indonesia menimbulkan berbagai dilema masyarakat. Oleh karena itu, tim Kuliah
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus mendukung kemajuan teknologi dan pendidikan Indonesia. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Tim riset kendaraan hemat energi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melebarkan sayapnya di kanca
Kampus ITS, ITS News — Kesejahteraan tenaga pendidik, khususnya guru honorer, di Jawa Timur masih membutuhkan perhatian serius. Menyadari pentingnya