ITS News

Jumat, 27 September 2024
03 November 2007, 12:11

Contoh Jakarta, Surabaya Akan Buat Busway

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Menurut penuturan Walikota Surabaya, Bambang DH, mengatakan pihaknya telah melakukan survey beberapa lokasi, termasuk depo bus kota milik Damri. ”Namun kondisi di sana (Depo Jagir) kurang memungkinkan sehingga kami memindahnya di sebelah utara terminal Bungurasih,” ungkapnya.

Sehingga kemungkinan besar pada tahun 2008 mendatang, busway sudah siap dioperasikan. Rencana Bus Rapid Transit (BRT) ini merupakan bentuk kerjasama Pemkot Surabaya dengan Dirjen perhubungan Darat Departemen Perhubungan.
Pemkot juga telah menyiapkan dana sharing sebesar Rp 83 miliar demi pemulusan proyek ini.

Bambang menjelaskan, rencana pembangunan Busway di Surabaya ini perlu dilakukan. Pasalnya ruas jalan dan pertumbuhan kendaraan tidak seimbang. Sehingga membuat kepadatan arus lalu lintas.“Saat ini saja perbandingan arus kendaraan pribadi dan kendaraan umum 70:30 persen. Hal itu membuktikan jika animo masyrakat untuk menggunakan kendaraan umum masih kurang. Kami menyadari hal itu, pasalnya selama 15 hingga 20 tahun, kendaraan umum masih belum ada peremajaan,” tukasnya.

Dirinya menjelaskan pertumbuhan kendaraan roda empat mencapai 9% setiap tahunnya, sedangkan roda dua sebanyak 23%. Hingga saat ini jumlah kendaraan roda 2 di Surabaya sedikitnya 930 ribu dan roda empat sebanyak 219 ribu unit.

Rencananya, untuk fase pertama pembangungan koridor awal di bangun di daerah selatan dan utara dengan panjang 40,7 km. Mulai dari Jalan Ahmad Yani , Wonokromo, Darmo, Urip Sumoharjo, Basuki Rahmad, Embong Malang, Blauran, Bubutan, Indrapura, Rajawali, Perak, Veteran, Pahlawan, Kramat Gantung, Glemblongan Tunjugan Gubernur Suryo,dan Panglima Sudirman. Sedangkan fase kedua dari daerah timur hingga barat mulai dari Bundaran ITS, Kertajaya, Gubeng, Pandegiling, Banyu Urip, Tandes, Kandangan hingga Sememi.

Sutiyoso Sharing Program Busway
Rencana ini pun didukung Dr (HC) Sutiyoso SH, mantan Gubernur DKI Jakarta, yang menjadi pembicara pula dalam Simposium ini. ”Kalau di Jakarta, berdasar perhitungan per hari ada pertambahan mobil 269 unit, dan motor 1035 unit,” tuturnya. Jika hal ini dibiarkan maka dalam pada tahun 2014 nanti kondisi Jakarta bakal mengalami stagnan. 

”Artinya kalau keluar rumah bawa mobil ya sudah nggak bisa bergerak, jalanan penuh,” komentarnya. Alasan inilah yang membuat pihaknya mencetus busway pada tahun 2004. ”Melalui System Bus Priority ini, kita juga ingin mendahulukan kepentingan rakyat kecil. Walaupun busway banyak mendapatkan kontra dari kalangan orang kaya,” ceritanya.

Namun, Sutiyoso lebih menyarankan Surabaya memakai mass transportation monorail dibandingkan busway. ”Melihat kontur area Surabaya, sebaiknya memakai monorail saja karena monorail berada di atas jalan, sehingga tidak memerlukan pengeprasan lajur jalan raya,” sarannya.

Kedatangan Sutiyoso di ITS disambut demo lebih dari 50 korban pengungsi lumpur Lapindo di halaman gedung Rektorat ITS. Begitu Sutiyoso muncul, warga berebut salaman dan langsung menceritakan unek-uneknya. Warga berharap, ganti rugi yang diberikan minimal 50% sebagai ganti tempat tinggal.(th@/humas/rif)

Berita Terkait