ITS News

Jumat, 27 September 2024
09 November 2007, 09:11

IES 2007 Bahas Data Mining dan Lumpur Panas

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Seminar yang sedianya dibuka Direktur PENS Dr Ir Titon Dutono MEng, tapi karena suatu tugas beliau tidak bisa hadir. Sehingga digantikan oleh Asisten Direktur I, Dadet Pramadihanto Phd untuk membuka seminar akbar tersebut.

Dalam pembukaannya, Dadet menjelaskan bahwa salah satu tujuan dari IES ini tidak lain untuk mempertahankan komunitas ilmiah dalam bertukar informasi dan ilmu pengetahuan serta memberitahukan kepada khayalak terkait hasil penelitian mereka.
"Ini merupakan salah satu bentuk dari pengabdian kami kepada
masyarakat dengan bekal ilmu pengetahuan dan teknologi," paparnya.

Sementara itu, General Chairman of IES 2007, Dr Endra Pitowarno memperkenalkan dua keynote speaker yang datang dari Jepang dan Jerman. Mereka adalah Prof Yasushi Kiyoki dari Keio University, Japan dan Prof Klauss Schwebel dari Hochschule Darmstadt University, Jerman.

Di sini, Prof Kiyoki menjelaskan tentang beberapa teknik dan metode terbaru dalam data mining. Dalam paper nya yang berjudul Semantic Search Space Integration Method For Meta Level Knowledge Acquisition from Heterogeneous Database, membahas juga tentang mudflow warning system (sistem peringatan bahaya lumpur panas) yang terjadi di Porong Sidoarjo. Terkait masalah lumpur tersebut, PENS memang terlibat dalam proyek disaster management yang bekerjasama dengan Jepang.

Berbeda dengan Kiyoki, pembicara lain Klaus Schwebel, Professor for process Modeling and Control dari Jerman lebih memaparkan papernya tentang Simulation of Film Sampling Control Process. Sebagai informasi, sejak kemarin Schwebel telah berada di kampus PENS dan melihat berbagai aktivitas mahasiswa PENS termasuk workshop Robotika Nasional yang diadakan PENS sejak dua hari lalu.

Seminar IES ini diikuti kurang lebih 57 paper baik dari mahasiswa maupun dari dosen. Call for paper telah dimulai sejak 31 Agustus kemarin. Dari hasil review maka ditetapkan sekitar 57 paper yang lolos untuk mengikuti seminar tersebut. (humas PENS/th@)

Berita Terkait