Kegiatan yang merupakan kelanjutan dari Nation Character Building II ini memang dikhususkan bagi penerima Beasiswa Unggulan Aktivis Mahasiswa. Tak tanggung-tanggung, para aktivis ITS ini bersama dengan aktivis dari Unair, Unesa dan UK Petra telah diterjunkan ke 12 kelurahan di tiga kecamatan, wilayah Kabupaten Sidoarjo. "Kami sudah mulai melakukan aktivitas ini sejak awal Nopember lalu," terang Boy Sandra, mahasiswa Teknik Elektro ITS yang juga tergabung dalam kegiatan ini.

Boy menuturkan, bagi mahasiswa ITS hal ini termasuk hal yang baru. "ITS tidak ada program Kuliah Kerja Nyata (KKN, Red), jadi saat awal sosialisasi ke masyarakat kami sedikit mengalami kesulitan," terang mahasiswa yang akrab dipanggil Boy ini.

Rencananya, selama dua bulan mereka akan melakukan serangkaian kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam bidang ekonomi, sosial, dan pendidikan. "Kami sudah merancang berbagai kegiatan, mulai dari pelatihan ketrampilan, manajamen usaha, bakti pendidikan, dan berbagai macam kegiatan lain yang kami peruntukkan bagi para pengungsi," terang Boy.

Diharapkan, dengan adanya program ini, pengungsi korban lumpur setelah mendapatkan ganti rugi dapat terbantu untuk dapat survive kembali. "Tujuan kami adalah program ini dapat berguna dalam jangka panjang, oleh karena itulah kami banyak memberikan pelatihan serta bakti pendidikan kepada para pengungsi," jelas Boy.

Total jumlah keseluruhan mahasiswa yang terlibat dalam pelatihan ini ada 115 mahasiswa. Mereka dikelompokkan menjadi 12 kelompok dan bertugas di 12 Kelurahan. "Kami diterjunkan di Kecamatan Njabon, Tanggulangin dan Porong. Ada tiga kelompok di kecamatan Njabon, tiga kelompok di kecamatan Porong, dan enam kelompok di kecamatan Tanggulangin," jelas Boy. Meski tersebar di berbagai daerah, tidak menutup kemungkinan para aktivis ini saling membantu di setiap kegiatan.

Keseluruhan dana untuk kegiatan ini murni dari dana Beasiswa Unggulan Aktivis. "Dana kegiatan ini merupakan bagian dari dana beasiswa kami yang disisihkan khusus untuk kegiatan ini," terang Boy. Nantinya laporan pertanggungjawaban kegiatan akan disampaikan ke DIKTI pada akhir Desember.(Jie/asa)