ITS News

Jumat, 27 September 2024
28 November 2007, 06:11

Tolak BHP, BEM ITS Turun ke Jalan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sekitar pukul 13.00 iring-iringan para demonstran bergerak dari Kampus B Unair. Setidaknya ada 200 peserta aksi yang ikut berkonvoi menuju Gedung Grahadi Surabaya. Sembari membentangkan spanduk dan poster berisi tuntutan, orasi-orasi pun tak pernah berhenti. Ditambah penyebaran flayer berisi sikap para demonstran terhadap pendidikan, aksi siang itu pun mampu menyedot perhatian pengguna jalan.

Mengatas namakan Gerakan Mahasiswa Peduli Rakyat (GEMPUR), seluruh peserta aksi yang berasal dari empat perguruan tinggi ini tak begitu peduli dengan panasnya Surabaya. Justru mereka semakin bersemangat saat tiba di depan gedung Grahadi dan melanjutkan aksi hingga pukul 03.00.

Aksi tersebut dilatarbelakangi oleh pelanggaran pemerintah terhadap konstitusi pendidikan. Terhitung sudah empat kali berturut-turut pemerintah mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) dalam bidang pendidikan yang kurang dari semestinya. Yaitu 20% dari total anggaran negara sebagaimana  yang diamanatkan dalam UUD 1945.

Untuk itu, dibuthkanlah suatu bentuk komitmen sosial mahasiswa dan rakyat atas keresahan ketika kebijakan pembangunan tidak lagi berorientasi pada pengembangn SDM dan pendidikan. ”itulah mengapa kami para mahasiswa se-Indonesia merasa perlu mengadakan gerakan dengan skala besar,” lanjut Nur Kholis, Presiden BEM ITS.

Dalam aksi tersebut, GEMPUR menyuarakan tuntutannya yang tertera dalam Dwi Tuntutan  Rakyat dan Mahasiswa (DWITURAMA). Pertama, mereka menuntut  untuk menghentikan agenda liberalisasi dan kapitalisasi pendidikan yang terkandung dalam RUU BHP. Kedua, GEMPUR juga meminta pemerintah untuk merealisasikan anggaran 20% pendidikan pada tahun 2008 sebagai wujud tanggung jawab dan kepatuhan negara terhadap konstitusi, dengan membatalkan APBN 2008 dan segera merivisinya.

Menjelang berakhirnya aksi, para demonstran juga menampilkan sebuah pertunjukkan teatrikal yang dibawakan oleh Teater Tiang Alit ITS. Teatrikal tersebut menggambarkan kondisi mahasiswa yang terbelenggu oleh kebijakan pemerintah, birokrat, dan para pemodal yang justru menyengsarakan.

Aksi pun terus berjalan damai dengan orasi-orasi dari tiap perwakilan BEM, spanduk dan poster yang terus dibentangkan, serta yel-yel yang terus berkumandang. ”Tolak-tolak! Tolak BHP! Tolak BHP sekarang juga!” teriak para demonstran. (Zn/  )

Berita Terkait