ITS News

Kamis, 14 November 2024
05 Desember 2007, 11:12

Membangun Budaya Unggul ITS: Kultur sebagai Values in Action

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Membangun kultur kebanyakan diawali dengan merumuskan (atau merumuskan ulang) driving values, dimana kemudian driving values tersebut disosialisasikan kepada seluruh anggota organisasi. Banyak perusahaan melakukan hal seperti di atas, dan menganggapnya hal tersebut sudah cukup dan berhenti pada tahapan sosialisasi.

Sebagai organisasi dengan banyak anggota dengan kualifikasi syarat masuk belum terstandarisasi tinggi, maka syarat diatas adalah merupakan syarat yang perlu tapi belum cukup. Beberapa hal yang perlu diperhatikan ITS.

Pertama: sosialisasi nilai–nilai baru tersebut harus diawali dengan perubahan pola pikir (mindset) tentang mengapa diperlukan nilai–nilai baru tersebut? Apa fungsi dan manfaat nilai–nilai baru tersebut? Apa nilai–nilai lama yang didefinisikan ulang?. Bila proses mengubah pola pikir ini tidak dilakukan, kita akan dengan mudah kembali pada pola lama.

Kedua: Nilai–nilai baru ini perlu diterapkan secara konsisten dalam manajemen organisasi (systemic approach), sehingga nilai – nilai ini secara otomatis akan disadari sebagai suatu semangat bersama yang fair bagi keseluruhan anggota organisasi.

Misalnya, bila kita menganut nilai Value Excellence, Quality and Service, maka setiap pencapaian anggota organisasi dalam hal Value Excellence sekecil apapun harus mendapat penghargaan, baik dari sisi performance based reward maupun penghargaan dari pimpinan, untuk menciptakan keteladanan bagi anggota–anggota organisasi lainnya. Dengan cara demikian, definisi kultur sebagai values in action akan dapat terjadi dan dipenuhi.

Matching Kultur dengan Strategi
Kultur dan Strategi harus di-matching-kan, mengingat secanggih apapun strategi, maka implementasi strategi tersebut akan sangat ditentukan oleh kultur perusahaan yang dibangun.

Bila strategi adalah berhubungan dengan 3 C, yaitu Customer (bagaimana memuaskan dan membuat loyal mereka), Competitor (bagaimana dapat mengalahkan mereka), dan Company (bagaimana memperkuat posisi dan membangun kekuatan yang lebih baik), maka kultur berhubungan dengan manusianya dalam kerangka 3C (Commitment, Competence, Consistence) juga, yaitu bagaimana membangun Commitment untuk mewujudkan Visi perusahaan, bagaimana membangun Competence yang dibutuhkan untuk memenangkan hati pelanggan, memenangkan persaingan, dan membangun kekuatan perusahaan, dan bagaimana melaksanakan segala sesuatu secara Consistence dengan disiplin tinggi.

Dengan menyusun matrik matching antara 3C nya strategi dengan 3C nya kultur, maka kita akan dapat melakukan analisis awal apakah antara strategi dengan kultur sudah matching dan aligning (selaras). Bila ternyata banyak yang tidak selaras, maka ini bisa menjadi alasan untuk melakukan perombakan kultur perusahaan. Betapa canggihnya strategi, maka implementasi strategi tersebut akan sangat bergantung pada kultur, dengan kata lain: When you put good strategy in bad culture, the culture will always win.

Penutup
Menyusun strategi yang tepat dengan dukungan kultur yang selaras merupakan kunci keberhasilan organisasi, termasuk ITS, untuk mampu bersaing kedepan. Bila strategi yang kuat telah dibangun melalui kemampuan evaluasi Strengths-Weaknesses- Opportunities-Threats (SWOT) yang tepat, maka kultur yang kuat dapat dibangun dengan gabungan pendekatan sistem (systemic approach) dan pendekatan kemanusiaan (human approach). Pendekatan sistem ibarat bagaimana kita mendisplinkan pengendara dengan membuat polisi tidur yang banyak, sedangkan pendekatan kemanusiaan lebih kearah penyadaran dan pemberian contoh dari pimpinan kepada bawahan.

Dengan kultur yang kuat, maka tantangan kedepan dalam hal otonomi (PT BHP) dan peningkatan kualifikasi ITS secara internasional akan lebih mudah untuk dicapai. Mari kita secara bersama mampu mengukir sejarah yang gemilang dalam membangun ITS kedepan.

Ir Arman Hakim Nasution MEng
Dr Ir Patdono Suwignjo MEng Sc PhD

Para Penulis adalah dosen di Jurusan Teknik Industri dan Magister Manajemen Teknologi di ITS

Berita Terkait