ITS News

Jumat, 27 September 2024
09 Desember 2007, 11:12

Menjadi Pintar dengan Open Source

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Banyaknya software ilegal yang beredar di masyarakat, membuat pemerintah Indonesia menempuh berbagai cara untuk meminimalisasi pelanggaran hak cipta. Mulai dari sweeping penggunaan software ilegal, hingga kampanye untuk beralih ke teknologi yang bersifat open source. Pengenalan software yang bersifat open source sejak dini, sangat berguna bagi generasi muda karena dapat mengajarkan betapa pentingnya menghargai karya cipta orang lain.

"Sebenarnya, tidak ada bedanya antara software open source dengan software berlisensi, paling letak menunya saja," ungkap Kemal kepada puluhan peserta seminar.
Selama ini, orang sering mengira teknologi yang bersifat open source hanya dapat digunakan oleh orang-orang yang mahir dalam dunia komputer. Ternyata, pendapat itu tidaklah benar, menggunakan teknologi yang bersifat open source, sama mudahnya dengan menggunakan software berlisensi yang telah lama kita kenal. Bahkan pelajar SMA sekalipun dapat menguasai dalam waktu yang singkat.

Selain memperkecil pembajakan, dengan menggunakan software yang bersifat open source, kita dapat mengeksplorasi kemampuan diri karena kekurangan utama dari software legal adalah kurangnya dukungan driver terhadap hardware yang bukan bertipe plug and play. "Masih banyak hardware yang tidak kompatibel dengan software open source, dan disitulah peluang kita untuk mengembangkanya," ungkap pria berkacamata ini.

ITS sediakan repository
Keengganan seseorang untuk beralih ke teknologi yang bersifat open source adalah sulitnya mendapatkan sofware di pasaran. Biasanya untuk mendapatkan satu software, dilakukan dengan melakukan download dari internet. Mengatasi hal itu, ITS menyediakan repository yang bisa didapatkan oleh masyarakat secara gratis.

"Apabila ada yang kesulitan untuk mendapatkan software, silahkan datang saja ke perpustakaan lantai 6 (ruang POSS ITS, Red) dengan membawa cd kosong, kami akan memberikan software-nya secara gratis," hal itu diungkapkan Ir Aris Tjahyanto selaku perwakilan ITS dalam seminar ini.

Selain itu, ITS juga menyediakan ruangan khusus di ruang Pemberdayaan Open Source Software (POSS-ITS) perpustakaan lantai 6 sebagai tempat untuk konsultasi apabila ada masalah ketika akan beralih ke teknologi open source. Tidak ada kata terlambat untuk berubah, hargailah karya cipta orang lain mulai sekarang.(m6/asa)

Berita Terkait