ITS News

Sabtu, 28 September 2024
11 Desember 2007, 15:12

Menteri Muhammad Nuh Dipilih Jadi Ketua Senat Alumni ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

"Kami memilihnya secara aklamasi," ujar Faqih Zuhdi, salah satu anggota Senat IKA ITS. Menurut dia, senat memilih mantan Rektor ITS itu karena figurnya dinilai mampu membangkitkan keinginan alumni untuk lebih mampu berkarya dalam berbagai bidang kehidupan berbangsa dan bernegara.

Faqih menjelaskan, Muchayat (Deputi Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara) disepakati menjadi Wakil Ketua. Adapun Djoko Eko Suprastowo (Direktur Utama PT Margaraya Jawa Tol) dipilih menjadi Sekretaris. Suharjoso Basuki (Kepala Divisi Sumberdaya Manusia PT Semen Gresik), menjadi Wakil Sekretaris.

Sebelumnya, ketika memberi sambutan saat pelantikan pengurus pusat IKA ITS, Nuh sempat mengingatkan seluruh alumni untuk mencari, dimana sebenarnya posisi alumni ITS di tengah masyarakat.

Menurut dia, pada dasarnya masyarakat dibagi menjadi empat kuadran. Kuadran pertama adalah masyarakat yang tidak tahu bahwa dia tidak tahu (Ignorance society). Kedua, masyarakat yang tahu bahwa dia tidak tahu (awareness society). Ketiga, masyarakat yang tahu bahwa dia tahu (proficiency society). Terakhir, keempat, masyarakat yang bijak, yang memberi solusi (mastery society). "Semestinya alumni ITS masuk dalam kuadran keempat, masyarakat yang memberi solusi," ujarnya.

Solusi yang diberikan, menurut Nuh, apakah berskala nasional (domestik) atau internasional, tergantung pilihan paradigma. Jika ingin hanya ingin berkiprah dalam skala regional, alumni ITS cukup melihat Jawa Timur. Tapi "kalau mau nasional, ya harus melihat Indonesia."

Hanya saja, Nuh kembali mengingatkan bahwa IKA ITS sebetulnya pilihan paradigma untuk skala domestik, sebenarnya sudah selesai. "Jadi harus sudah global."think globally, acts globally," ucapnya.

Sedangkan Dwi Sutjipto menjelaskan, dalam kepengurusannya ada empat hal pokok yang akan dilakukan. Pertama, pembangunan hubungan kekeluargaan antar alumni dan sivitas akademika ITS. Kedua, pembinaan dan pengembangan alumni ITS, ketiga pengabdian pada masyarakat. Dan, keempat, kekuatan jejaring dalam rangka partisipasi pembangunan bangsa. "Hal ini sesuai sejalan dengan visi yang saya sampaikan tatkala Kongres IKA ITS di Surabaya, November lalu," ucapnya.

ITS kini telah memiliki lebih dari 55 ribu alumni yang bekerja di berbagai bidang pekerjaan baik di pemerintahan, perusahaan negara, maupun swasta. Berbagai kedudukan penting dalam skala nasional pun telah diduduki oleh alumni dari perguruan tinggi yang berkampus di Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur ini.

Berita Terkait