Sebelumnya, kenaikan temperatur air laut akibat El Nino pada tahun 1998 menyebabkan "mati"-nya 16 persen terumbu karang dunia. Gelombang itu menghangatkan permukaan air laut di pesisir barat Amerika Selatan dan memberi dampak bagi pola cuaca di belahan bumi lainnya. Analisis dari laporan itu menyebutkan, kerusakan terumbu karang akibat gelombang El Nino merupakan kerusakan serius dalam 1.000 tahun terakhir, dan diperkirakan hanya terjadi satu kali dalam 50 tahun ke depan
Meningkatnya emisi gas CO2 atau efek rumah kaca telah merugikan karang akibat meningkatnya temperatur. Kenaikan jumlah CO2 yang dirasakan air laut membuat jumlah karang yang dapat mengeras karena kapur atau tengah membentuk terumbu menurun.
Itulah sekelumit dampak yang timbul akibat pemanasan global yang makin memburuk dari waktu ke waktu. Dimana aktivitas umat manusia menjadi penyumbang terbesar penyebab terjadinya gejala tersebut. manusia mengeksplorasi alam dengan serakahnya tanpa memperhatikan keseimbangan biota alam itu sendiri. Gaya hidup yang makin bergeser kearah konsumftif dan generasi yang hanya memanfaatkan teknologi secara instant tanpa memperhatikan dampak negatifnya.
Lalu kemanakah kita generasi muda ? Generasi yang di pundaknya terpikul tanggung jawab besar akan masa depan umat manusia ? Kemanakan mahasiswa yang menyebut durinya sebagai agent of change (penggerak perubahan;red )? Pernah saya berpincang dengan salah satu dosen. Diterangkan beliau, berapa banyak yang harus dibayarkan ITS untuk rekening listrik. Titik lampu di seluruh kampus ITS berjumlah ribuan . Lampu tersebut seharusnya di nyalakan sekitar pukul 17.00 – 05.00 WIB.
Tapi pada prakteknya para pekerja yang di tugaskan untuk menyalakan dan mematikan lampu setiap harinya melalaikan tugasnya karena berbagai sebab mengakibatkan lampu menyala lebih lama dari yang seharusnya. Berapa watt yang habis tersisa dikalikan oleh biaya listrik tiap menit dan di kalikan jumlah hari dalam setahun ? Itulah biaya yang harus dibayarkan akibat satu kesalahan yang di anggap sepele oleh sebagian besar orang. Bisa di bayangkan jika saja setiap petugas tersebut menjalan kan tugasnya sesuai jadwal yang telah di tentukan. Berapa persen biaya untuk anggaran listrik yang dapat kita hemat.
Seketika hati saya terhenyak mendengar pemaparan beliau. Saya berpikir berapa banyak energi listrik yang terhabis sia – sia. yang seharusnya energi ini dapat mengurangi jumlah krisis energi yang berdampak pada pemanasan global. Sehingga kita mengeksplorasi alam secara semena – mena demi memenuhi kebutuhan energi yang begitu tinggi.
“Jika saja mahasiswa sadar akan paradoks ini, jika saja mereka berhemat energi mulai dari hal kecil, semisal mematikan kran air dan lampu sehabis mengunakan kamar kecil atau mematikan komputer dan tidak membiarkannya menyala seharian ketika komputer tersebut tidak di gunakan. dan menghemat pemakaian AC. Bisa dibanyangkan berapa watt energi yang dapat di hemat di samping anggaran tentunya ?” lanjut beliau panjang lebar.
Mari bersama kita ciptakan atmosfir hemat energi. di mulai dari sekarang, dari hal yang kecil dan dari diri kita sendiri khususnya di lingkunagn ITS..
Heal the world .Make it a better place.For you and for me.And the entire human race.There are people dying.If you care enough.For the living.Make a better place.For you and for me………
Hana Qudsiah
Mahasiswi Teknik Kelautan 2006
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi