Satu bak lumpur yang sengaja diberi tambahan batu dan kerikil dicoba pompa dengan star pump ini. Lumpur yang digunakan juga lumpur asli yang diangkut dari kubangann lumpur Lapindo.
Menurut Prof I Made Arya Djoni, keistimewaan pompa ini dengan pompa yang selama ini ada adalah kekuatan lempar yang luar biasa. ’’Pompa yang selama ini digunakan adalah pompa sentrifugal, yang sering macet kalau ada batu atau kerikilnya,’’sambungnya.
Sementara pompa yang risetnya sudah dimulai sejak Agustus lalu ini menggunakan tenaga gesek. Sehingga, lumpur bersama batu dan kerikil tidak akan menyumbat pompa. Menurutnya, kapasitas sedotan pompa berdiameter 17 inchi ini adalah 10 ribu meter kubik per hari.
’’Ini baru miniaturnya sudah bisa menyedot sedemikian banyak, apalagi kalau dibuat dalam versi yang jauh lebih besar,’’tambahnya. Selain daya sedot yang begitu banyak, pengaliran lumpur Lapindo ini juga lebih hemat biaya.
Menurut dosen Teknik Mesin ini, Jepang pernah menawarkan harga operasional penyedotan lumpur Lapindo Rp 38 miliar per hari. Sedangkan dengan metode ini hanya membutuhkan dana operasional sebanyak Rp 10,9 juta per hari. ’’Hitung saja berapa penghematannya,’’lanjutnya.
Djoni menyatakan star pump ini dibutuhkan untuk mendukung metode Bernoulli. Sebenarnya, kekuatan semburan lumpur ini dapat digunakan untuk mengalirkan lumpur tersebut. Namun, kekuatan semburan hanya kuat untuk mendorong hingga 2000 meter. Sedangkan wet land, atau area yang digunakan untuk membuang lumpur ini berada di jarak 4 kilometer dari pusat semburan. ’’Karena itu kita butuh pompa ini, untuk menambah kekuatan dorong lumpur,’’lanjutnya.
Rencananya, Rabu (19/12), hasil riset LPPM ini akan didemonstrasikan di hadapan BPLS dan para pejabat berwenang. ’’Sebenarnya mereka ingin melihat kemarin, tapi baru besok jadinya,’’tambahnya. Setelah itu, baru mereka akan merundingkan apakah metode ini akan segera diterapkan untuk mengatasi lumpur lapindo. (Humas/jie)
Kampus ITS, ITS News — Banyaknya persoalan sampah di Indonesia menimbulkan berbagai dilema masyarakat. Oleh karena itu, tim Kuliah
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus mendukung kemajuan teknologi dan pendidikan Indonesia. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Tim riset kendaraan hemat energi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melebarkan sayapnya di kanca
Kampus ITS, ITS News — Kesejahteraan tenaga pendidik, khususnya guru honorer, di Jawa Timur masih membutuhkan perhatian serius. Menyadari pentingnya