ITS News

Jumat, 27 September 2024
19 Desember 2007, 23:12

LPPM-PSKB ITS Gelar Simposium Lumpur Lapindo

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Acara ini diagendakan dihadiri oleh tiga Menteri Republik Indonesia, yakni Menteri Lingkungan Hidup, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Dewan Riset Nasional, dan Gubernur Jatim ini membahas nasib Sidoarjo kedepannya. Melihat kondisi saat ini semburan lumpur Lapindo yang terus meluap dan belum teratasi.

Pada Kesempatan yang sama acara ini dibuka oleh Rektor ITS Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD. "Saya ucapkan selamat berdiskusi dan mendapatkan solusi dari segala permasalahan,” ujar Probo, sapaan akrab Rektor ini. Mengenai segala kemungkinan yang terjadi dalam berbagi upaya yang dilakukan oleh Badan Penanganan Lumpur Sidoarjo (BPLS) untuk menangulangi lumpur, Probo serahkan dari hasil simposium yang mendiskusikan penelitian Lumpur Sidoarjo dari berbagai unsur termasuk ITS yang hadir dalam simposium tersebut.

Simposium ini membahas tujuh materi yakni Apa yang Telah, Sedang, dan Akan Dikerjakan untuk Penanganan Semburan Lumpur Sidoarjo, Stop Lumpur dan Masukan Kembali ke Perut Bumi, Metode Pengaliran Lumpur dengan Energi Sendiri, Metode Pembuangan Lumpur ke Daerah Wetland, Bahaya Pembuangan Lumpur ke Kali Porong, Implikasi Banjir Besar bagi Wilayah Delta Brantas, Masalah Sosial Ekonomi Masyarakat dan Ide Solusinya, Studi Bencana Tata Ruang Wilayah Gerbang Kertasusila Plus.

Pemateri pertama adalah Dr Ir Sofian Hadi sebagai Direktur Operasional BPLS. Materi yang dipresentasikan yakni berupa rencana kerja BPLS ke depan dan apa yang telah pihak BPLS selaku wakil Pemerintah lakukan selama ini. Presentasi dari BPLS ini berisikan berbagai kemajuan dan berberapa kemungkinan yang akan terjadi apabila lumpur tetap dibiarkan secara alami.

“Kita sudah tak ada waktu lagi, berdasarkan arahan Presiden, BPLS harus segera menormalisasikan sungai Porong, dengan mengerahkan lima kapal keruk PT Timah,” ujar Dr Ir Sofian Hadi. Skala prioritas dalam pengulangan Lumpur Sidoarjo ini antara lain terkait dengan pematian sumber semburan dan normalisasi sungai Porong.

Sementara itu, ide pemanatauan lumpur dengan satelit disampaikan oleh Dr Ing Ir Teguh Hariyanto, dengan paper Pemantauan Lumpur Sidoarjo Menggunakan Citra Satelite Penginderaan Jauh Beserta Alternatif Pengalirannya. "Saya sempat dibilang gila karena mencetuskan ide ini, tapi patut bersyukur dengan biaya yang murah serta aman saya menghasilakan karya yang bagus,” kata Dosen Geomatika ini.(m2/m3/rif)

Berita Terkait