ITS News

Jumat, 27 September 2024
17 Januari 2008, 18:01

Sopiri Bajaj Untuk Riset TA

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Karya untuk sebuah tugas akhir di Jurusan Desain Produk Industri memang tidak murah, contohnya adalah desain sepeda motor Mio-Evo yang digarap oleh Kumara Yugatama Pangayuban. Mahasiswa angkatan 2003 ini tak tanggung-tanggung dalam membuat desain. Dia langsung menerapkan desain barunya ini kepada sepeda motor miliknya. ’’Saya bikin model dalam skala kecil. Tapi kok nggak puas, akhirnya saya memakai motor sungguhan,’’ujarnya saat dijumpai di kampus ITS.

Motor Mio yang diberinya nama Evo ini bernama putih dengan desain yang lebih futuristik dari motor Mio yang ada saat ini. Pria yang akrab disapa Kumi ini mengkonsep desain motor Mio untuk 2010 mendatang. ’’Saya terinspirasi oleh kelinci, karena motor ini imagenya kan lucu, imut, dan gesit,’’ujarnya mengomentari buah karyanya tersebut.

Garis-garis tegas serta tampilan yang lebih menyudut diakuinya membawa beberapa kelebihan. Sebagai pengguna motor Mio, Kumi merasakan motor dengan desain barunya ini jauh lebih ringan. Selain itu, kecepatannya juga meningkat. ’’Saya juga memperhitungkan aspek aerodinamikanya. Dan ternyata memang lebih ringan dengan desain ini,’’lanjut pria kelahiran Surabaya, 26 Maret 1986 ini. Meski harus merogoh kocek lumayan dalam untuk mewujudkan desainnya ke dalam sepeda motor sungguhan, Kumi merasa puas dengan hasil karyanya ini. Apalagi, karya ini memerlukan waktu pembuatan hingga dua semester.

Sementara itu redesain mode transportasi yang menarik dikerjakan oleh Hapsoro Titi Suwarno. Happy, demikian dia biasa disapa, memilih untuk mendesain bajaj. Happy berharap desain barunya bakal mengangkat level mode transportasi yang lekat dengan masyarakat bawah ini. ’’Biar orang-orang kalau naik bajaj tetap bisa gengsi,’’ujarnya. Bajaj yang diberi label Bajaj Babe ini dirisetnya selama satu semester. Namun, Happy tetap mempertahankan kesan retro dari Bajaj.

Untuk risetnya sendiri Happy tidak hanya menjajal di kursi penumpang, tapi juga menyopiri bajaj untuk mengetahui dengan pasti kebutuhan sopir dan penumpang bajaj. ’’Untuk melengkapi data riset, ya saya rela mencoba menyopir bajaj mbak,’’ujar Happy tersenyum. Pria kelahiran Lumajang, 12 Juni 1985 ini, juga memberikan tambahan bagasi dan memindahkan mesin ke bagian belakang agar penumpang merasa lebih nyaman. Dia memperkirakan ongkos pembuatan bajaj desainnya ini mencapai Rp 45 juta. ’’Memang mahal, tapi  sengaja saya kasih wadah untuk iklan agar bisa menekan ongkos produksi,’’katanya.

Tak berbeda jauh dengan Happy, Aji Kresno Mukti juga mengajukan desain sarana transportasi pendukung kawasan wisata Pantai Kenjeran. Aji membuat sepeda roda tiga yang diberi nama 3 Fun. ’’Konsep sepeda ini dikendalikan dua orang, namun mereka juga harus bekerjasama untuk menentukan arahnya,’’terangnya.

3 Fun ini tidak bisa jika hanya disetir oleh satu orang. ’’Justru fun-nya disitu, kalau mau belok kanan, setir kanan ditarik, kiri dorong,’’katanya. Sementara dari desain Pameran tugas akhir ini akan berlangsung selama dua hari. Setelah itu, para mahasiswa ini akan menghadapi ujian untuk karya Tugas Akhir ini minggu depan.(Humas/ap)

Berita Terkait