ITS News

Jumat, 27 September 2024
23 Januari 2008, 06:01

ITS dan DKS Canangkan Wakaf Buku

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Untuk tahapan pertama sudut baca ini akan dimulai di stasiun Gubeng pada 14 Februari mendatang. ’’Kami bekerjasama dengan berbagai pihak untuk penyediaan tempat sudut baca ini, bisa juga disebut wakaf buku,’’tutur Daniel M. Rosyid, dosen Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) yang juga penggagas program ini. Sebenarnya, DKS sendiri lebih menginginkan sudut baca ini diletakkan di lokasi yang kaum wanita dan anak-anak kesulitan mendapatkan akses untuk membaca dan belajar.

Seperti pasar, terminal, taman, hingga ke kampung-kampung. Namun, tidak menutup kemungkinan juga sudut baca ini ditempatkan di pusat perbelanjaan bahkan juga di sekolah-sekolah. ’’Intinya ini adalah tempat dimana anak-anak, ibu-ibu, ataupun juga bapak-bapak bisa memperoleh bacaan tanpa dipungut biaya,’’sambungnya.

Selain membudayakan membaca, kehadiran sudut baca ini diharapkan dapat menumbuhkan interaksi antara penghuni kota. Sebagai pengisi sudut baca ini, DKS mencoba menggandeng beberapa perusahaan, pemerintah, dan warga kota untuk dapat menyumbangkan koleksi buku-bukunya. ’’Bukunya bisa buku apa saja. Fokus kita utamanya memang ibu-ibu dan anak-anak,’’tambahnya.

Diharapkan nantinya program ini dapat menjadikan kota sebagai sebuah sekolah dalam skala besar. ’’Kurikulumnya ya kurikulum kota,’’ lanjut pria yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pendidikan Jatim ini. Sehingga masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan pengetahuan tanpa melalui sekolah formal.

Program book raising ini mendapat dukungan sepenuhnya dari Kadarusman. Pria yang akrab disapa Cak Kadar ini mengaku prihatin dengan kurikulum Sekolah Dasar saat ini. ’’Pelajaran membaca sekarang ini malah tidak ada. Padahal selain mengajarkan cara membaca yang baik, pelajaran ini juga membudayakan anak untuk gemar membaca,’’ ujarnya.

Cak Kadar juga berencana untuk menyumbangkan koleksi buku mengenai Dr Soetomo karangan warga negara Belanda. ’’Saya dulu mencetak buku itu saya jual Rp 5 ribu nggak laku, akhirnya saya bagikan gratis,’’kenangnya.

Respon yang sama juga diungkapkan oleh Pembantu Rektor IV ITS, Ir Eko Budi Djatmiko MSc PhD. Eko menyatakan ITS mendukung penuh program ini. Menurutnya sudah menjadi kewajiban bagi kampus untuk mencerdaskan masyarakat. Salah satu bentuk dukungan ITS adalah membuatkan desain sudut kota yang akan diletakkan di stasiun Gubeng. ’’Desainnya dikerjakan oleh jurusan Desain Produk Industri ITS,’’tambahnya. Selain itu, Eko juga akan melibatkan BEM ITS untuk ikut mengumpulkan buku.

Dia berharap sudut baca ini dapat membudayakan masyarakat untuk gemar membaca. ’’Setelah membaca tahapan selanjutnya adalah menulis,’’tambahnya. Sebab, di kalangan mahasiswa sekalipun masih terkendala dalam hal menulis.(Humas/nrf/jie)

Berita Terkait