ITS News

Jumat, 27 September 2024
03 Februari 2008, 06:02

MMT Pacu Kemajuan Manajemen Teknologi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Acara yang bertajuk Peran Manajemen Teknologi Dalam Meningkatkan Kinerja Yang Dinamis ini dirancang untuk memfasilitasi mahasiswa pascasarjana dalam mengkomunikasikan gagasan dan hasil pemikiran secara luas. “Diharapkan terjadi pertukaran pengalaman dan ilmu antar universitas,” ujar guru besar Teknik Lingkungan Prof Dr Yulinah Trihadiningrum MAppSc.

Tampil sebagai pemateri pertama, Dr Ir Gembong Baskoro MSc, dalam paparannya yang bertema Managing School of Technology Management Under Pressure, menekankan tentang competitiveness (daya saing, red) dalam mewujudkan sekolah manajemen teknologi berkualitas dengan prinsip efesiensi, efektivitas dan produktivitas.

Pria kelahiran Palembang ini juga menjelaskan bahwa dalam teknologi negara maju seperti Jerman dan Jepang tidak memusatkan pada product economy (produk teknologi, red). Tapi bertumpu pada knowledge economy seperti riset dan paten yang lebih bernilai dan berumur panjang. “Lampu pijar memiliki nilai ekonomis, umurnya lebih dari seratus tahun, coba bandingkan dengan handphone yang perkembangannya sangat cepat” ujarnya.

Sedangkan tekanan yang dihadapi sekolah manajemen teknologi adalah internasionalisasi pendidikan. “Mungkin saja Australia membuka sekolah manajemen teknologinya disamping MMT ITS dengan segala kemudahan yang diberikan” ujar praktisi yang telah berpengalaman di berbagai perusahaan ini. Dalam menghadapi hal ini, ia berharap adanya aliansi yang menguntungkan antar lembaga pendidikan manajemen teknologi Indonesia.

Pemateri selanjutnya, Nyoman Pujawan PhD, bertemakan Manajemen Logistik Untuk Penanganan Bencana berintikan bagaimana menyampaikan logistik pada saat bencana. Koordinasi antar semua pihak yang ikut membantu dibutuhkan untuk mengefektifkan penanggulangan bencana.

“Negara yang menang Perang Dunia adalah yang sukses dalam logistiknya” ujarnya. Sehingga, penting bagi suatu negara dalam kesiapannya menghadapi bencana. Belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya.

Rasa antusias dan penasaran tentang materi yang disampaikan, membuat sesi pertanyaan lebih komunikatif. Begitu juga ketika diskusi pembahasan makalah, sehingga mewujudkan adanya transfer ilmu antar peserta.(bah/rif)

Berita Terkait