Sore itu, tampak kerumunan mahasiswa sedang asyik ngobrol di teras gedung baru Informatika. Mereka dengan santainya duduk sembari bercanda di lantai coklat yang masih tampak mengkilat. Beberapa di antaranya tampak berkumpul di bangku kecil yang tampak di pojok gedung. Masih sedikit memang mahasiswa yang terlihat, maklum mereka yang ada hanya segelintir mahasiswa yang hari itu punya jadwal kuliah saja.
Muhammad Adi Prasetyo, mahasiswa Informatika angkatan 2005, baru saja selesai kuliah saat di temui oleh ITS Online. Ketika ditanya bagaimana kesan pertamanya saat pertama kali kuliah di gedung baru Adi mengaku sangat senang. "Senang sekali, terasa lebih bebas, nyaman. Dan yang penting anginnya terasa sejuk," ujarnya sambil tertawa.
Menurut Adi, ketika ia menginjakkan kaki di gedung baru ada semacam perasaan lega yang dirasakannya. "Jika dibandingkan dengan gedung yang lama, saya di sini terasa lebih bebas. ada view baru, lahannya yang masih lapang begitu terasa," tutur Adi.
Tentang minimnya infrastruktur yang baru, Adi tak terlalu mempermasalahkannya. Ia mengungkapkan bahwa yang penting ia merasa nyaman untuk belajar. "Yah intinya untuk kesan pertama saya merasa nyaman. Apalagi sambil menikmati tiupan angin yang kencang," ujarnya sembari tersenyum.
Pendapat yang sama juga diungkapkan oleh Radik Krio Lampah, mahasiswa angkatan 2007. Ia mengungkapkan bahwa saat ia kuliah di gedung baru dirinya merasa lebih plong. "Serasa orang yang lepas dari kekangan dan bebas. Ya mungkin ini karena melihat suasana halaman gedung baru yang masih lapang," ungkapnya sembari beranalogi.
Selain itu, Radik juga mengomentari bahwa ruang kelas di gedung baru terasa nyaman, apalagi dengan peralatannya yang masih baru ruang kelas makin terkesan mewah. "Ruang kelasnya nyaman, LCD baru, kursi baru, double white board, kombinasi warnanya enak, pokoknya wuenak deh," tutur Radik.
Berkebalikan dengan Adi dan Radik, Rina Rahmawati justru berpendapat sebaliknya. Menurut mahasiswi Informatika angkatan 2007 ini, kuliah di gedung lama lebih enak. "Kelasnya memang bagus. Tapi kalau melihat infrastrukturnya yang masih kurang, rasanya nggak nyaman. Apalagi kantinnya juga belum ada. Kalau belum siap pindah kenapa harus pindah sekarang?," tukas mahasiswi asal Sidoarjo ini.
Begitu juga dengan yang diungkapkan oleh Decky Kurniawan, Putu Yuwono Kusmawan, dan Farah Naja, ketiganya angkatan 2006. Mereka mengungkapkan bahwa gedung Informatika yang baru belum sepenuhnya kondusif. Jaraknya yang makin jauh dan terpencil, kelas dan laboratorium yang masih terpisah, serta sarana buat cangkrukan yang belum ada masih menjadi masalah. "Jadi, sering bolak-balik ke kampus lama. Lelah jadinya," tutur Decky.
Meski di gedung baru mereka merasa masih banyak kurangnya, namun ketiganya sepakat bila keadaan ruang kelasnya sangatlah mendukung. "Walau banyak kekurangan di sana sini, tapi kami akui ruang kelasnya nyaman banget. Terkesan mewah gitu," ujar Farah mewakili kedua temannya.(f@y/ap)
Kampus ITS, ITS News — Guna mendukung penggunaan kendaraan listrik atau electrical vehicle (EV) di Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kampus ITS, ITS News — Kebijakan pemerintah untuk menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen telah memicu
Kampus ITS, ITS News – Tim MedPhy.Edu Laboratorium Fisika Medis dan Biofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan Fantom
Kampus ITS, Opini — Dengan kemajuan teknologi di era modern ini, media sosial kini telah menjadi bagian integral dalam kehidupan